Kemdikbud upayakan penyelarasan pendidikan dan dunia kerja
18 November 2014 12:54 WIB
ilustrasi -Peserta cabang lomba tata rambut serius menata rambut masing-masing modelnya pada gelaran Lomba Kompetensi siswa (LKS) tingkat SMK se-Indonesia di kawasan Jakabaring Sport City Palembang,Sumsel. Foto diambil pada 20 Agustus 2014 (ANTARA FOTO/ Feny Selly)
Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDNI) menyelenggarakan seminar internasional penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja.
Kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja terindikasi pada empat dimensi, yaitu kualitas, kuantitas, lokasi dan waktu.
Dari indikasi tersebut perlu upaya perbaikan di dua sisi baik pasokan (pendidikan) maupun permintaan (dunia kerja).
Seminar yang mengundang perwakilan dari seluruh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga internasional ini diselenggarakan Selasa (18/11), di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.
Selain dihadiri oleh peserta dari 76 institusi, seminar ini juga menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri.
Sejak dicanangkan pada 2009, hingga saat ini banyak kajian, temuan, dan capaian nyata yang dihasilkan dari program tersebut.
Dari pengantar seminar yang diterima kemdikbud.go.id disebutkan persentase pengangguran di Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan tren yang cenderung menurun.
Tahun 2013, tren tersebut kembali naik dan turun kembali di Februari 2014.
Beberapa tahapan kegiatan penyelarasan telah dilakukan, antara lain pelaksanaan pilot project, penyelarasan terminologi dan level melalui sosialisasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan penyiapan implementasinya.
Selain itu, identifikasi program penyelarasan di lintas kementerian juga dilakukan untuk sinkronisasi program, pemetaan sisi pasokan dan permintaan, perancangan model dan pengukuran keselaraasan pendidikan dengan dunia kerja.
Untuk mengukur tingkat keselarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja diperlukan suatu ukuran kuantitatif yang robust dan mampu dijadikan tolok ukur kinerna keselarasan di tiap sektor.
(Kemdikbud/PIH/Aline Rogeleonick/Sumber: Bahan Pengantar Seminar PAUDNI)
Kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja terindikasi pada empat dimensi, yaitu kualitas, kuantitas, lokasi dan waktu.
Dari indikasi tersebut perlu upaya perbaikan di dua sisi baik pasokan (pendidikan) maupun permintaan (dunia kerja).
Seminar yang mengundang perwakilan dari seluruh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga internasional ini diselenggarakan Selasa (18/11), di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.
Selain dihadiri oleh peserta dari 76 institusi, seminar ini juga menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri.
Sejak dicanangkan pada 2009, hingga saat ini banyak kajian, temuan, dan capaian nyata yang dihasilkan dari program tersebut.
Dari pengantar seminar yang diterima kemdikbud.go.id disebutkan persentase pengangguran di Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan tren yang cenderung menurun.
Tahun 2013, tren tersebut kembali naik dan turun kembali di Februari 2014.
Beberapa tahapan kegiatan penyelarasan telah dilakukan, antara lain pelaksanaan pilot project, penyelarasan terminologi dan level melalui sosialisasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan penyiapan implementasinya.
Selain itu, identifikasi program penyelarasan di lintas kementerian juga dilakukan untuk sinkronisasi program, pemetaan sisi pasokan dan permintaan, perancangan model dan pengukuran keselaraasan pendidikan dengan dunia kerja.
Untuk mengukur tingkat keselarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja diperlukan suatu ukuran kuantitatif yang robust dan mampu dijadikan tolok ukur kinerna keselarasan di tiap sektor.
(Kemdikbud/PIH/Aline Rogeleonick/Sumber: Bahan Pengantar Seminar PAUDNI)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: