Balikpapan (ANTARA News) - Personel TNI Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman dan Pertamina EP Sangasanga, Kalimantan Timur mulai melakukan penutupan sumur yang mengeluarkan semburan lumpur disertai gas di Jalan Persatuan RT.30 Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan.
"Semburan lumpur disertai gas yang tidak berbahaya tersebut ditutup dengan menggunakan semen khusus sebanyak 400 sak," kata Kepala Lapangan Ring Service Pertamina EP Sangasanga, Tursana Fathur Ridwan di Balikpapan Minggu, saat melakukan pertemuan dengan TNI dan Pemkot Balikpapan.
Tursana saat pertemuan yang dihadiri oleh Dandim 0905 Balikpapan, Letkol Infanteri Iwan Budiarso dan Asisten I Pemkot Balikpapan, Syaiful Bahri.
Personel TNI dari 600/Raider dan Zeni Tempur dikerahkan pada awal kejadian pada Sabtu (15/11) sekitar pukul 17.00 Wita untuk mengamankan lokasi dan menjaga keamanan tempat tinggal warga yang mengungsi.
"Kami memohon bantuan dari personel TNI terutama untuk membantu penutupan semburan lumpur dengan menggunakan semen. Serta mengamankan lokasi dari warga yang tidak berkepentingan," kata Tursana.
Saat ini, semburan lumpur tersebut sudah tidak ada lagi dan gas yang dikeluarkan tidak berbahaya atau beracun seperti H2S dan H2Cl, katanya.
Semburan lumpur yang disertai gas tersebut berada di samping Mesjid Al Ikhlas, mengeluarkan semburan lumpur ketika warga mengebor tanah untuk membuat sumur kebutuhan di Mesjid. Sementara itu, semburan lumpur mengenangi sebagian ruang Mesjid dan warga sekitar diungsikan untuk keamanan.
Sementara itu, Asisten I Pemkot Balikpapan, Syaiful mengatakan Pemkot Balikpapan menetapkan status tanggap darurat.
Pada Sabtu malam (15/11) Kasdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI L. Pusung yang meninjau lokasi dan memantau sekitar 350 personel TNI yang dikerahkan untuk mengamankan lokasi dan menimbun karung berisi pasir agar lumpur mengalir ke Sungai Manggar.
TNI dan Pertamina mulai menutup semburan lumpur
16 November 2014 22:32 WIB
ilustrasi suatu semburan lumpur (ANTARA/M Risyal Hidayat)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: