Satu orang meninggal akibat banjir di Pasaman
13 November 2014 23:17 WIB
ilustrasi Banjir Padang Sejumlah sepeda motor dan mobil melintas digenangan air (banjir) saat hujan deras mengguyur di kawasan Pondok, Padang, Sumbar, Kamis (30/5). Hujan deras disertai angin kencang (badai) melanda sekitar tiga jam mengakibatkan di sejumlah jalan terendam banjir dan puluhan pohon pelindung tumbang. (ANTARA/Maril Gafur) ()
Bonjol, Sumbar (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Pasaman, Sumatera Barat, menyatakan, akibat hujan deras yang melanda daerah itu, Nagari Koto Kaciak, Lungguak Batu, Kelurahan Bonjol, dilanja banjir dan tanah longsor, dan seorang warga menjadi korban meninggal.
Waka Polres Pasaman Kompol Sihana, di Bonjol, Kamis, mengatakan, banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang terus mengguyur daerah Bonjol, dan berakibat naiknya debit air sungai, serta tanah longsor tersebut, juga menyebabkan satu orang warga meninggal dunia.
"Banjir dan tanah longsor terjadi menjelang Magrib, atau sekitar pukul 17.30 WIB, dimana mulanya air Sungai Sangku, tidak terlalu beasar, namun saat kejadian debit air langsung mengenai rumah warga, disertai juga terjadinya tanah longsor di kawasan bukit yang ada sekitar daerah ini," kata Sihana.
Ia menambahkan, bukit yang mengalami longsor tersebut adalah bukit Bangku, yang masuk kawasan bukit barisan yang melintasi daerah ini.
Korban meninggal akibat kejadian tersebut adalah Nurbaiti (53), warga setempat, Ia sebelumnya mencoba menyelamatkan diri saat banjir datang, namun seketika, korban terbawa arus sungai hingga ditemukan meninggal duni oleh tim yang turun kelapangan.
Selain itu, akibat kejadian tersebut, sekitar 20 rumah juga mengalami kerusakan, dan terbawa arus sungai, termasuk warung, dan juga tempat ibadah.
Banjir dan tanah longsor tersebut, juga mengakibatkan satu unit kendaraan roda empat terseret arus sungai dan hingga saat ini belum dapat di evakuasi.
Untuk mengamankan lokasi pihak kepolisian setempat menerjunkan 35 orang personel yang dibantu pihak terkait lannya termasuk Satuan Polisi Pamong Praja.
"Selain korban jiwa, dan rumah rusak, puluhan warga juga terpaksa mengungsi ke Masjid Nurul Iman, yang jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi kejadian," jelasnya.
Sihana menambahkan, untuk evakuasi dan turun kelokasi akan dilanjutkan esok hari, mengingat kurangnya pencahayaan, namun saat ini debit air sudah mulai mengalami penyusutan, namun untuk warga yang selamat, akan tetap tinggal sementara di masjid untuk mengungsi.
Sehubungan dengan itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, hingga saat ini tidak bisa dihubungi.
Waka Polres Pasaman Kompol Sihana, di Bonjol, Kamis, mengatakan, banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang terus mengguyur daerah Bonjol, dan berakibat naiknya debit air sungai, serta tanah longsor tersebut, juga menyebabkan satu orang warga meninggal dunia.
"Banjir dan tanah longsor terjadi menjelang Magrib, atau sekitar pukul 17.30 WIB, dimana mulanya air Sungai Sangku, tidak terlalu beasar, namun saat kejadian debit air langsung mengenai rumah warga, disertai juga terjadinya tanah longsor di kawasan bukit yang ada sekitar daerah ini," kata Sihana.
Ia menambahkan, bukit yang mengalami longsor tersebut adalah bukit Bangku, yang masuk kawasan bukit barisan yang melintasi daerah ini.
Korban meninggal akibat kejadian tersebut adalah Nurbaiti (53), warga setempat, Ia sebelumnya mencoba menyelamatkan diri saat banjir datang, namun seketika, korban terbawa arus sungai hingga ditemukan meninggal duni oleh tim yang turun kelapangan.
Selain itu, akibat kejadian tersebut, sekitar 20 rumah juga mengalami kerusakan, dan terbawa arus sungai, termasuk warung, dan juga tempat ibadah.
Banjir dan tanah longsor tersebut, juga mengakibatkan satu unit kendaraan roda empat terseret arus sungai dan hingga saat ini belum dapat di evakuasi.
Untuk mengamankan lokasi pihak kepolisian setempat menerjunkan 35 orang personel yang dibantu pihak terkait lannya termasuk Satuan Polisi Pamong Praja.
"Selain korban jiwa, dan rumah rusak, puluhan warga juga terpaksa mengungsi ke Masjid Nurul Iman, yang jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi kejadian," jelasnya.
Sihana menambahkan, untuk evakuasi dan turun kelokasi akan dilanjutkan esok hari, mengingat kurangnya pencahayaan, namun saat ini debit air sudah mulai mengalami penyusutan, namun untuk warga yang selamat, akan tetap tinggal sementara di masjid untuk mengungsi.
Sehubungan dengan itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, hingga saat ini tidak bisa dihubungi.
Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: