PLN tegaskan belum ada rencana kenaikan tarif listrik
13 November 2014 19:20 WIB
ilustrasi Krisis Listrik Jawa Bali Suasana power house Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonorejo, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (21/8). PLN memperkirakan tahun 2016 akan mengalami krisis listrik akibat terlambatnya pasokan listrik sebesar 6. 000 megawatt (MW) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali pada periode 2016-2018 yang desebabkan tersendatnya sejumlah proyek pembangunan PLTU. (ANTARA FOTO/Sahlan Kurniawan/Asf/mes/14) ()
Palembang (ANTARA News) - Pihak PT PLN menyatakan hingga sekarang ini belum ada rencana untuk menaikkan tarif listrik, karena perusahaan itu menggunakan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
"Sekarang ini rasanya untuk listrik belum ada rencana kenaikan," kata GM Unit Induk Pembangunan III PT PLN, Zuaib Zakaria ketika ditanya apakah akan ada kenaikan tarif listrik menyusul adanya rencana pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak di Palembang, Kamis.
Menurut dia, untuk menaikkan dan menurunkan tarif listrik itu bukan PLN yang menentukannya, tetapi DPR dan pemerintah.
Selain itu, sekarang ini PLN sudah menggunakan BBM nonsubsidi, jadi tidak akan ada pengaruh kalau BBM naik.
Karena selama ini perusahaan itu membangkitkan listriknya dengan menggunakan BBM nonsubsidi, katanya.
Sementara mengenai pasokan gas untuk PLN, ia mengatakan, sementara ini pasokan gas sudah teratasi berkat kerja cepat dan tegas dari Menteri ESDM yang baru.
"Mudah-mudahan, karena kontrak gas kita mulai 1 Desember nanti sudah ok," ujarnya didampingi Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu, Mukhtar.
Ia menuturkan, mengenai kontrak gasnya itu untuk dua tahun dahulu, jadi per Desember ini sampai dua tahun ke depan.
Terkait dengan kunjungan DPRD Sumsel ke perusahan itu, ia menyatakan, pihaknya sangat apresiasi bahwa DPRD Sumsel ingin tahu permasalahan-permasalahan yang dihadapi PLN.
"Kami sangat senang bisa berbagi dengan DPRD. Mudah-mudahan DPRD sebagai wakil rakyat bisa menyampaikan sebetulnya kondisi yang dihadapi PLN saat ini dan akan datang," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan kondisi dan rencana seperti apa ke depan untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang.
"Saat ini krisis sudah berhenti dan sebetulnya pada hari ini tidak ada lagi pemadaman listrik, tetapi pas-pasan," katanya.
"Sekarang ini rasanya untuk listrik belum ada rencana kenaikan," kata GM Unit Induk Pembangunan III PT PLN, Zuaib Zakaria ketika ditanya apakah akan ada kenaikan tarif listrik menyusul adanya rencana pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak di Palembang, Kamis.
Menurut dia, untuk menaikkan dan menurunkan tarif listrik itu bukan PLN yang menentukannya, tetapi DPR dan pemerintah.
Selain itu, sekarang ini PLN sudah menggunakan BBM nonsubsidi, jadi tidak akan ada pengaruh kalau BBM naik.
Karena selama ini perusahaan itu membangkitkan listriknya dengan menggunakan BBM nonsubsidi, katanya.
Sementara mengenai pasokan gas untuk PLN, ia mengatakan, sementara ini pasokan gas sudah teratasi berkat kerja cepat dan tegas dari Menteri ESDM yang baru.
"Mudah-mudahan, karena kontrak gas kita mulai 1 Desember nanti sudah ok," ujarnya didampingi Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu, Mukhtar.
Ia menuturkan, mengenai kontrak gasnya itu untuk dua tahun dahulu, jadi per Desember ini sampai dua tahun ke depan.
Terkait dengan kunjungan DPRD Sumsel ke perusahan itu, ia menyatakan, pihaknya sangat apresiasi bahwa DPRD Sumsel ingin tahu permasalahan-permasalahan yang dihadapi PLN.
"Kami sangat senang bisa berbagi dengan DPRD. Mudah-mudahan DPRD sebagai wakil rakyat bisa menyampaikan sebetulnya kondisi yang dihadapi PLN saat ini dan akan datang," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan kondisi dan rencana seperti apa ke depan untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang.
"Saat ini krisis sudah berhenti dan sebetulnya pada hari ini tidak ada lagi pemadaman listrik, tetapi pas-pasan," katanya.
Pewarta: Susilawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: