Jakarta (ANTARA News) - Stasiun Tanjung Priok memokuskan pelayanan pada kereta angkutan barang dan tidak lagi menjadi pemberhentian empat kereta api penumpang jarak jauh.

"Kami sudah tidak melayani kereta api jarak jauh dan menggantinya di Stasiun Pasar Senen. Fokus kami sekarang pada kereta barang," ujar Kepala Stasiun Tanjung Priok M. Ridwan di Jakarta, Kamis.

Khusus kereta angkutan barang, stasiun yang terletak di depan Pelabuhan Tanjung Priok ini melayani 20 kali perjalanan setiap hari.

Ke-20 perjalanan pulang pergi itu adalah dari dan ke Stasiun Kalimas Surabaya sebanyak 16 kali, dua kali dari dan ke Stasiun Waru Sidoarjo dan dua kali dari dan ke Stasiun Gedebage di Bandung.

"Sekali perjalanan, kereta mengangkut 30 kontainer dengan pelayanan 24 jam," katanya.

Dia mengatakan tidak lama lagi akan ada pengembangan jalur kereta hingga pelabuhan untuk memudahkan proses bongkar muat sehingga tidak mengganggu kepadatan di jalan.

Namun, lanjut Ridwan, pengembangan masih dibahas lebih jauh oleh kementerian terkait dan sementara masih menggunakan Stasiun Lagoa dan Stasiun Pasoso untuk bongkar muat kontainer.

"Kami dari pihak stasiun tinggal mengikuti instruksi saja dan siap menjalankannya," kata mantan kepala stasiun Benteng, Surabaya tersebut.

Dengan fokus pada kereta angkutan barang maka di stasiun yang dibangun pada 1914 itu sudah tidak melayani kereta penumpang jarak jauh KA Brantas, KA Bengawan, KA Kertajaya dan KA Gaya Baru Selatan.

Kendati demikian, loket-loket untuk memesan tiket KA penumpang segala jurusan masih disediakan, baik kelas ekonomi yang diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen, maupun kelas eksekutif yang berangkat dari Stasiun Gambir.