Nay Pyi Taw, Myanmar (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo berpidato menggunakan Bahasa Indonesia dalam setiap pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar, 12-13 November 2014.

Dalam rangkaian KTT APEC di Beijing, Tiongkok, pada 10-11 November 2014, Presiden Joko Widodo selalu berpidato menggunakan Bahasa Indonesia kecuali saat CEO Summit.

Presiden Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi menggunakan Bahasa Inggris dalam presentasinya untuk manjelaskan dan menarik minat para investor asing yang hadir dalam ajang itu.

Namun selain itu, Presiden selalu berbahasa Indonesia pada setiap forum internasional dengan membawa serta seorang penerjemah berbahasa Inggris.

Selain Jokowi, sejumlah pemimpin negara anggota yang menghadiri KTT ASEAN lainnya juga menggunakan bahasa nasional mereka seperti tuan rumah Presiden Myanmar U Thein Sein.

Pada pembukaan KTT ASEAN, Presiden Thein Sein berpidato dalam bahasa nasionalnya untuk memudahkan peserta konferensi tersebut, terjemahan pidato dalam bahasa Inggris Sein di tampilkan di layar LCD besar yang berada di belakangnya.

Selain Jokowi dan Thein Sein, Perdana Menteri India Narendra Modi juga berpidato menggunakan Bahasa India.

Begitu juga Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O-cha yang masing-masing menggunakan bahasa nasional mereka.

Tidak hanya dalam kesempatan pidato, Presiden Joko Widodo juga berbahasa Indonesia pada pertemuan-pertemuan bilateral dengan negara sahabat.

Bahasa Inggris sebagai hanya digunakan oleh para kepala negara yang memang berbahasa Inggris seperti AS, Australia, dan Selandia Baru, selain oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh dan Presiden ASEAN Development Bank (ADB)Takehiko Nakao yang hadir pada KTT ASEAN ini.