Kelangkaan premium membuat pengecer jual pertamax
13 November 2014 01:55 WIB
Ilustrasi. Pedagang BBM Bersubsidi Eceran. Penjual BBM bersubsidi eceran melayani pengendara mengisi bahan bakar minyak jenis premium di SPBU mini di kawasan Jalan Tambak, Jakarta, Kamis (4/9). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Bengkalis (ANTARA News) - Akibat bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium semakin langka, para pengecer menjual pertamax dengan harga yang mencapai Rp16.000 per liter.
"Saya menjual pertamax karena bbm susah didapatkan di APMS," kata salah seorang pengecer pertamax, Fazar (35) di Bengkalis, Rabu.
Ia mengatakan, walaupun pertamax dijual dengan harga Rp16.000, para pembeli tetap antri, bahkan sekitar satu jam setelah ia mengecer, pertamax yang ia jual habis.
Salah satu pembeli, Iska mengatakan bahwa ia terpaksa membeli pertamax di pengecer karena sulitnya mencari premium.
"Daripada saya tidak bisa beraktivitas, lebih baik saya membeli pertamax," katanya.
Ia mengatakan, sudah sejak dari sebulan ini BBM bersubsidi jenis premium sulit dicari.
"Mungkin sejak adanya isu kenaikan BBM bersubsidi, premium di Bengkalis semakin sulit dicari," katanya.
Pulau Bengkalis merupakan ibu kota dari Kabupaten Bengkalis, dimana daratannya dipisahkan Selat Bengkalis sehingga untuk menjangkau pulau tersebut harus menggunakan kapal penyeberangan RoRo.
Dari Kota Pekanbaru membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk sampai ke Pulau Bengkalis, terlebih jika terjadi antrean panjang saat berada di pelabuhan penyeberangan.
Sementara itu dikabarkan, tim pengawas BBM dari Polres dan Disperindag Bengkalis telah turun ke sejumlah APMS untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM tersebut.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis, Raja Arlingga mengatakan, sudah ada kesepakatan bahwa APMS harus lebih mengutamakan penjualan di APMS dan tidak melayani para pengecer.
"Kalau masih melayani pembelian pedagang pengecer dengan jumlah banyak, maka bersiap akan mendapatkan sanksi tegas," katanya.
"Saya menjual pertamax karena bbm susah didapatkan di APMS," kata salah seorang pengecer pertamax, Fazar (35) di Bengkalis, Rabu.
Ia mengatakan, walaupun pertamax dijual dengan harga Rp16.000, para pembeli tetap antri, bahkan sekitar satu jam setelah ia mengecer, pertamax yang ia jual habis.
Salah satu pembeli, Iska mengatakan bahwa ia terpaksa membeli pertamax di pengecer karena sulitnya mencari premium.
"Daripada saya tidak bisa beraktivitas, lebih baik saya membeli pertamax," katanya.
Ia mengatakan, sudah sejak dari sebulan ini BBM bersubsidi jenis premium sulit dicari.
"Mungkin sejak adanya isu kenaikan BBM bersubsidi, premium di Bengkalis semakin sulit dicari," katanya.
Pulau Bengkalis merupakan ibu kota dari Kabupaten Bengkalis, dimana daratannya dipisahkan Selat Bengkalis sehingga untuk menjangkau pulau tersebut harus menggunakan kapal penyeberangan RoRo.
Dari Kota Pekanbaru membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk sampai ke Pulau Bengkalis, terlebih jika terjadi antrean panjang saat berada di pelabuhan penyeberangan.
Sementara itu dikabarkan, tim pengawas BBM dari Polres dan Disperindag Bengkalis telah turun ke sejumlah APMS untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM tersebut.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis, Raja Arlingga mengatakan, sudah ada kesepakatan bahwa APMS harus lebih mengutamakan penjualan di APMS dan tidak melayani para pengecer.
"Kalau masih melayani pembelian pedagang pengecer dengan jumlah banyak, maka bersiap akan mendapatkan sanksi tegas," katanya.
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: