Jakarta (ANTARA News) - Program edukasi dan sosialisasi literasi keuangan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan diharapkan menjangkau hingga daerah terpencil agar dapat mempercepat kemampuan masyarakat memanfaatkan produk dan jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.

"Program edukasi keuangan ini penting bukan hanya terkait langsung dengan upaya mobilisasi dana masyarakat melalui Industri Keuangan Non Bank (IKNB), juga membuka peluang semua komponen bangsa turut bertanggung jawab memikul beban sosial pembangunan," kata Ketua Nation and Character Building Institute, Juliaman Saragih, di Jakarta, Rabu.

Menurut Juliaman, kesuksesan program edukasi dan sosialisasi literasi keuangan ini menjadi petunjuk arah perwujudan salah satu Cita Tri Sakti, yakni berdikari di bidang ekonomi dan sembilan agenda prioritas (Nawacita) Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.

Literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence) masyarakat luas sehingga mampu mengelola keuangan pribadinya dengan baik.

Peningkatan literasi keuangan ini akan memunculkan perubahan cara pandang (paradigm shift) masyarakat yang selama ini belum terbiasa terlayani jasa lembaga keuangan, dari hanya sekadar berpikir untuk bertahan hidup menjadi merencanakan hidup mereka dengan lebih baik di masa mendatang.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013, menyebutkan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib menyelenggarakan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan kepada konsumen dan/atau masyarakat.

Sementara itu, Head of Actuarial and Marketing Manager PT Indolife Pensiontama, Indra HS mengatakan perusahaannya siap mensukseskan program edukasi dan literasi keuangan OJK.

Menurut Indra, kesiapan Indolife Pensiontama tidak hanya menggerakkan seluruh perangkat jaringan bisnis Indolife, tetapi juga didukung berbagai produk inovatif bernilai tambah serta kekuatan keuangan yang handal dan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah adalah misi dan komitmen bisnis kami. Ini (program literasi keuangan) membuka peluang semua komponen bangsa turut bertanggung jawab memikul beban sosial pembangunan," kata Indra.

Sementara itu Titi Basriyati, Koordinator Penggerak Perempuan Jakarta (PPJ), mengatakan edukasi dan sosialisasi "melek keuangan" sangat penting terutama bagi kalangan perempuan dan ibu rumah tangga.

"OJK dan pemerintah perlu membingkai pesan edukasi dan literasi keuangan ini dalam program pemberdayaan dan penguatan perempuan Indonesia untuk lebih maju, mandiri, produktif serta terhormat sebagai penjaga moral, tradisi, budaya dan peradaban," kata Titi.