Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan melakukan evaluasi kurikulum 2013 dengan meninjau langsung ke sekolah di Jakarta.

Langkah pertama yang dilakukan Menteri dari Kabinet Kerja itu adalah dengan mendengarkan langsung keluhan siswa-siswi sekolah, katanya sesuai dengan siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Menteri mendengar keluhan langsung melalui laporan via email yang berisikan keluhan siswa tentang kurikulum 2013 yang dikirim oleh beberapa siswa dari SMA 87 Rempoa Jakarta.

Setelah mendapat laporan dari email tersebut Anies Baswedan langsung melakukan tinjauan kelapangan "blusukan" dan pertama kali menuju sekolah SMA 87 tersebut.

Dikatakannya, dalam meninjau SMA 87 itu Anies langsung mendengar dari para siswa terkait kurikulum 2013 yang mendapat banyak keluhan.

"Apresiasi untuk siswa yang ikut membantu peningkatan kualitas pendidikan, di sini saya ingin mendengar langsung dari siswa mengenai kurikulum 2013," ucap Anies yang juga Mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Dalam tinjauan ke SMA 87 itu Mendikbud itu ingin mendengar keluhan lima siswa yang mengirim email terkait "Memimpikan sekolah menyenangkan" yang dikirim oleh Ahmad Dhiya, Dinda Putri, Imaduddin Irza, Nadhif Kurniawan dan Parardhya.

Karena Mendikbud langsung turun kelapangan terkait keluhan kurikulum 2013, atas tindakannya itu mendapat apresiasi positif dari siswa.

"Kami senang sekali keluhan dan curhatan kami bisa didengar oleh Pa Anies dan kami memimpikan sekolah yang bisa menyenangkan," ujar Dinda Putri, salah satu siswi yang melakukan presentasi di hadapan Anies.

Bukan itu saja, Dinda dan teman-temannya mengeluhkan beberapa hal mengenai pendidikan yang memberatkan, saat ini yang berlaku.

"Di Singapura mata pelajaran lebih sedikit, kita lebih banyak pelajarannya tapi kenapa mereka lebih pintar," tambah Dinda di hadapan Anies.

Bagi Dinda dan teman-temannya sangat senang sekali karena keluhannya langsung didengar oleh Menteri mereka dan itu merupakan sebuah pengalaman penting.

Selanjutnya, mendengar keluhan langsung dari siswa itu sangat penting menurut Anies karena untuk meningkatkan kualitas pendidikan nantinya.

"Di ruang-ruang kelas itu kami melihat masa depan negeri ini. Pada siswa siswi di kelas itulah negeri ini dititipkan, mendengar laporan dari mereka adalah masukan paling penting bagi peningkatan kualitas," ungkap Anies.

Transparansi dalam bentuk peninjauan langsung lapangan ini akan terus dilakukan, ia bahkan mengajak siswa untuk mengirimkan beragam masukan bagi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di negeri ini.

Untuk diketahui tinjauan Anies ke lapangan hanya ditemani satu orang polisi, ia bahkan sempat terjebak macet seperti kebanyakan warga lainnya saat menuju sekolah yang menjadi tujuannya.

Sejak dipercaya menjadi Menteri, Anies banyak melakukan hal di luar kebiasaan protokoler, di antaranya ia lebih memilih menggunakan minibus dan tanpa pengawalan ketat.

"Lebih praktis saja pakai minibus" alasannya singkat mengenai kebiasaannya.

Anies Baswedan hanya akan menggunakan kendaraan sedan resminya hanya jika ada acara kenegaraan yang diharuskan menggunakan kendaraan tersebut.