Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelidiki kematian ribuan ikan di sepanjang aliran Sungai Pangkajene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan.

"Saya sudah mendapat laporan secara lengkap terkait kasus kematian ikan ini, dan kita telah kirimkan tenaga ahli ke lapangan untuk mengidentifikasi lebih lanjut penyebab kematian," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KKP Achmad Poernomo dalam siaran pers, Rabu.

"Fakta di lapangan menunjukkan kematian juga terjadi pada ikan dasar, udang dan kepiting serta hewan herbivora dan karnivora," tambah dia.

Ia mengatakan pengambilan sampel untuk penyelidikan lebih lanjut, pemetaan aliran sungai, penelitian kandungan pestisida dan limbah air sungai, hingga pengamatan arus dan kecepatan aliran sungai dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian ikan massal di sungai tersebut.

Achmad mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi Tim Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau di daerah terdampak, kematian massal ikan di sungai tersebut bukanlah akibat serangan penyakit atau penyakit biologis (bakteri, virus, jamur, atau parasit).

Menurut penelitian, kematian ikan juga bukan karena infeksi karena organ dalam ikan tidak mengalami pembengkakan, pendarahan dan penimbunan cairan.

Achmad mengatakan, tim masih mengkaji kemungkinan kematian massal ikan tersebut terjadi karena rendahnya kandungan oksigen terlarut dan berkembangnya fitoplankton di perairan.