Pakar: Jakarta perlu tambah ruang terbuka biru
12 November 2014 08:38 WIB
RTH Jakarta Belum Signifikan. Salah satu kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/9). Hingga kini persentase RTH di Jakarta masih berkisar 10 persen lebih dari jumlah ideal 30 persen. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Pakar hidrologi dari Universitas Indonesia Firdaus Ali mengatakan Jakarta perlu menambah ruang terbuka biru (RTB) agar terhindar dari krisis air.
"RTB harusnya lima persen dari luas wilayah, sekarang yang ada 0,1 persen," kata Firdaus di Jakarta, Rabu.
Sebuah wilayah, kata dia, seharusnya memiliki lima persen RTB dan 30 persen ruang terbuka hijau (RTH), namun kondisi sekarang ini di Jakarta belum mencapai angka tersebut.
RTH di Jakarta, lanjut dia, baru mencapai sekitar 9,8 persen.
"Mestinya yang bisa dibangun hanya 65 persen," kata Firdaus.
Menurut dia, Jakarta harus segera menambah RTB dan RTH agar tidak mengalami kerusakan lingkungan yang lebih jauh.
Bila kawasan situ dibiarkan didominasi oleh pemukiman, konsekuensinya adalah situ akan mengalami penurunan kualitas air, pendangkalan dan juga mengurangi estetika lingkungan.
Selama ini, pembangunan infrastruktur terkendala pembebasan lahan dan untuk itu, menurut dia, perlu ada kemauan dari pemerintah untuk menuntaskan hal tersebut dan juga sosialiasi ke masyarakat.
Untuk itu, ia berharap adanya Kementerian Agraria dan Tata Ruang dapat membantu kendala pembebasan lahan di daerah situ dan sungai.
"RTB harusnya lima persen dari luas wilayah, sekarang yang ada 0,1 persen," kata Firdaus di Jakarta, Rabu.
Sebuah wilayah, kata dia, seharusnya memiliki lima persen RTB dan 30 persen ruang terbuka hijau (RTH), namun kondisi sekarang ini di Jakarta belum mencapai angka tersebut.
RTH di Jakarta, lanjut dia, baru mencapai sekitar 9,8 persen.
"Mestinya yang bisa dibangun hanya 65 persen," kata Firdaus.
Menurut dia, Jakarta harus segera menambah RTB dan RTH agar tidak mengalami kerusakan lingkungan yang lebih jauh.
Bila kawasan situ dibiarkan didominasi oleh pemukiman, konsekuensinya adalah situ akan mengalami penurunan kualitas air, pendangkalan dan juga mengurangi estetika lingkungan.
Selama ini, pembangunan infrastruktur terkendala pembebasan lahan dan untuk itu, menurut dia, perlu ada kemauan dari pemerintah untuk menuntaskan hal tersebut dan juga sosialiasi ke masyarakat.
Untuk itu, ia berharap adanya Kementerian Agraria dan Tata Ruang dapat membantu kendala pembebasan lahan di daerah situ dan sungai.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: