Jakarta (ANTARA News) - Museum Nasional yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menyelenggarakan seminar hasil kajian benda koleksinya di Jakarta, Selasa (11/11).

Seminar tersebut merupakan upaya yang dilakukan Museum Nasional untuk menggali berbagai informasi mengenai benda koleksi yang dimiliki oleh museum.

Museum Nasional mengkaji empat koleksi yang dimilikinya yaitu, yaitu Makara di Jawa, Uang Kampua dari Kerajaan Buton, Tempayan Singkawang, dan Seraung Kalimantan Timur.

“Museum itu diharapkan mampu menata, mengkonservasi koleksi yang dimilikinya, selain itu juga harus mampu mengkaji informasi yang terdapat di dalam koleksi-koleksi tersebut,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan, pada saat memberikan sambutan seminar.

Museum nasional yang berdiri sejak tahun 1997 ini memiliki kurang lebih 142.000 benda koleksi yang terdiri atas 7 jenis koleksi, yaitu koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik dan heraldik, sejarah, etnografi dan geografi yang terus digali informasinya.

Sementara itu Kepala Museum Nasional Intan Mardiana mengemukakan "kajian ini merupakan bagian dari usaha untuk memberikan informasi yang otentik kepada masyarakat.”

Dalam kesempatan tersebut Intan menjelaskan pihaknya menjalin kerjasama dengan balai pelestarian nilai budaya (BPNB) dan balai pelestarian cagar budaya (BPCB).

Kajian tersebut dilakukan dengan studi literatur yang ada di perpustakaan, studi data kuno, prasasti, melihat sejarah kerajaan-kerajaan yang pada masa lalu, dan naskah-naskah sejarah lainnya.

“Inti kajian yang kita lakukan ini adalah untuk mengungkap fungsi dan makna dari benda koleksi di masa lalu, apakah sama fungsi dan maknanya di masa sekarang. Selain itu harapan kita dalam mengungkap yang lalu itu agar generasi ke depan tahu bahwa kekayaan budaya masa lalu itu adalah suatu kebanggaan yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujar Intan. (Kemdikbud/PIH/Harriswara Akeda)