Menhan Nilai Wajar Ketatnya Pengamanan Presiden Bush
14 November 2006 22:09 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, menilai bahwa wajar jika pengamanan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, selama kunjungan ke Indonesia dilakukan begitu ketat lantaran ia menjadi wakil dari negara yang memanfaatkan 30 persen kekayaan alam dunia.
"Suka tidak suka, kita harus terima itu. AS adalah negara yang memiliki peran penting dalam perekonomian dunia. Jadi, wajar kalau ke mana pun kepala negaranya pergi dikawal begitu ketat," katanya menegaskan di Jakarta, Selasa.
Juwono mengatakan, masyarakat boleh tidak suka dengan pengamanan Bush yang ketat tetapi sampaikan aspirasi itu secara bijak jangan sampai menganggu aktivitas ekonomi masyarakat.
"Sampaikan aspirasi itu, melalui pesan tertulis, suara, talk show di televisi dan radio. Jangan sampai mengganggu bahkan merusak fasilitas umum," katanya.
Tentang kemungkinan `jamming` (gangguan sistem telefon selular) selama enam jam kunjungan Bush ke Indonesia, Menhan mengemukakan, hal itu tentu sudah dikoordinasikan antara Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Secret Services (SS) dari AS.
"Yang penting, sistem pengamanan yang dilakukan pihak AS tidak mengganggu atau merusak Komando Pengendalian (Kodal) TNI dan Polri dalam pengamanan tersebut,? katanya.
Kedatangan Bush ke Indonesia dijadwalkan akan di kawal oleh satu kapal induk dari Armada Tujuh AS, USS Essex dilengkapi dua helikopter Sikorsky Black Hawk, empat pesawat jenis Stealth (siluman) dan satu pesawat peringatan dini (AWACS) yang akan melibatkan personel TNI. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006
Tags: