Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Senin (Selasa pagi WIB) mundur kembali dari reli kuat Jumat lalu, karena dolar AS berbalik naik serta Dow dan S&P mencatat rekor tertinggi harian baru.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10 dolar AS, atau 0,85 persen, menjadi menetap di 1.159,8 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Emas berjangka berada di bawah tekanan dari menguatnya dolar AS yang mendinginkan permintaan investor terhadap logam mulia. Dolar pada Senin menguat terhadap euro dan yen Jepang di pasar New York.
Sementara itu, saham AS mendapatkan momentum pada sesi pagi Senin dengan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing mencapai tertinggi intra hari sepanjang masa 17.618,46 poin dan 2.038,70 poin, yang juga menjauhkan investasi dari aset "safe haven".
Harga emas berbalik naik dari tingkat terendah dalam empat setengah tahun pada Jumat lalu, ketika dolar AS bergerak turun karena data penggajian (payroll) non pertanian lebih buruk dari perkiraan.
Para analis mengatakan bahwa harga emas bisa memperlihatkan lonjakan dalam volatilitasnya pada akhir bulan saat para pemilih di Swiss pergi ke tempat pemungutan suara untuk memutuskan apakah Swiss National Bank harus mempertahakan setidaknya 20 persen dari asetnya dalam logam mulia.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 4,3 sen atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 15,671 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 5,9 dolar AS atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 1.206,9 dolar AS per ounce. (A026)
Emas turun tertekan penguatan saham dan dolar AS
11 November 2014 04:47 WIB
Logam mulia emas (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: