Teheran (ANTARA News) - Iran mengungkapkan hari ini bahwa sebuah tiruan dari drone milik Amerika Serikat yang dipaksa diturunkan ke daratan Iran pada 2011 telah sukses menjalani uji terbang.

Teheran menangkap drone RQ-170 Sentinel milik AS pada Desember 2011 selagi mengudara di atas wilayahnya, yang tampaknya tengah menjalankan misi memata-matai situs-situs nuklir Iran, kata media setempat seperti dikutip AFP.

Iran mengungkapkan telah mengawasi drone teknologi ultra tinggi ini dan memaksa menjatuhkannya ke padang pasir di mana kemudian ditemukan masih dalam keadaan utuh.

Washington berkilah bahwa drone itu jatuh setelah mengalami kerusakan mesin.

Mei lalu, seorang pejabat militer Iran mengatakan bahwa para insinyur Iran sukses membuat sebuah replika drone Amerika dan waktu itu disebut akan segera menjalani uji terbang.

Cuplikan gambar yang disiarkan televisi negara saat itu menunjukkan dua drone yang hampir mirip.

"Seperti telah dijanjikan kami telah melakukan uji terbang dan film mengenai drone ini akan segera ditayangkan," kata Jenderal Amir-Ali Hadjizadeh, Panglima Wing Udara Garda Revolusi dalam laman unit pasukan Iran itu.

Selain program senjata balistik yang bisa bergerak cepat, Iran juga membuat drone sejak 2010 yang digembar-gemborkan oleh kementerian pertahanannya mampu menembakkan peluru kendali dengan jangkauan 1.000 km.

Teheran mengatakan program persenjataannya murni untuk tujuan pertahanan dalam negeri, namun Amerika Serikat yang memiliki Armada Kelima yang bermarkas di Bahrain di kawasan Teluk, kerap mengungkapkan keprihatinannya, demikian AFP.