Pedagang raup untung saat ada demo di kantor Ahok
10 November 2014 17:13 WIB
Sejumlah pengunjukrasa dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi unjuk rasadi Bunderan Hotel Indonesia, sebelum bertolak ke DPRD DKI, Jakarta, Senin (10/11). Aksi tersebut dalam rangka menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pedagang makanan dan minuman meraup untung hingga tiga kali lipat ketika berjualan di tengah demonstrasi menuntut Plt Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mundur, yang terjadi di depan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
"Kalau pas hari biasa paling cuma dapet sekitar Rp100 ribu, tapi kalau demo seperti ini bisa dapet Rp200-Rp300 ribu," kata salah seorang pedagang, Hasanudin di Jakarta, Senin.
Pria yang berjualan es doger tersebut mengaku rela meninggalkan lokasi berdagangnya sehari-hari ke lokasi demonstrasi demi mendapatkan keuntungan lebih.
Walaupun Hasanudin mendapat keuntungan dua hingga tiga kali lipat, namun ia mengaku takut akan resiko yang dihadapi ketika berjualan di tengah suasana demonstrasi.
"Kalau ada demo kan senangnya ketika jualannya laku banyak, tapi sering ada kerusuhan, jadi mending cari aman aja kalau bisa, " kata Hasanudin menjelaskan.
Hal serupa juga dikatakan oleh Oman, salah seorang pedagang yang berjualan Bakso ketika demo dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berlangsung di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Menurutnya berjualan di lokasi demonstrasi mampu menambah penghasilannya hingga dua kali lipat dari hari biasa.
"Ya kalau pas demo seperti ini bisa mengantongi sampai Rp350 ribu, lumayan jauh lah kalau dibandingkan dengan hari biasa," kata Oman.
Pada demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta, GMJ menuntut agar Plt Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar mundur dan mengancam akan membatalkan pelantikan Ahok untum menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau pas hari biasa paling cuma dapet sekitar Rp100 ribu, tapi kalau demo seperti ini bisa dapet Rp200-Rp300 ribu," kata salah seorang pedagang, Hasanudin di Jakarta, Senin.
Pria yang berjualan es doger tersebut mengaku rela meninggalkan lokasi berdagangnya sehari-hari ke lokasi demonstrasi demi mendapatkan keuntungan lebih.
Walaupun Hasanudin mendapat keuntungan dua hingga tiga kali lipat, namun ia mengaku takut akan resiko yang dihadapi ketika berjualan di tengah suasana demonstrasi.
"Kalau ada demo kan senangnya ketika jualannya laku banyak, tapi sering ada kerusuhan, jadi mending cari aman aja kalau bisa, " kata Hasanudin menjelaskan.
Hal serupa juga dikatakan oleh Oman, salah seorang pedagang yang berjualan Bakso ketika demo dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berlangsung di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Menurutnya berjualan di lokasi demonstrasi mampu menambah penghasilannya hingga dua kali lipat dari hari biasa.
"Ya kalau pas demo seperti ini bisa mengantongi sampai Rp350 ribu, lumayan jauh lah kalau dibandingkan dengan hari biasa," kata Oman.
Pada demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta, GMJ menuntut agar Plt Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar mundur dan mengancam akan membatalkan pelantikan Ahok untum menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: