Pekanbaru (ANTARA News) - Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) memberlakukan pemadaman bergilir untuk seluruh pelanggan yang ada di Kota Pekanbaru berkaitan pemeliharaan rutin untuk beberapa pembangkit dan sistem.
"Pemadaman bergilir dimulai hari ini hingga beberapa hari kedepan," kata Staf Humas PLN Cabang Pekanbaru, Fachry Refi, kepada Antara di Pekanbaru, Senin siang.
Pihaknya mengaku telah merilis sejumlah wilayah yang akan menerima "jatah" pemadaman bergilir dalam rentan satu hingga dua jam per kawasan.
Kepala Humas PLN (Persero) Area Pekanbaru, Abdul Hafiz mengatakan pemadaman bergiliran ini akan berlangsung hingga Rabu (19/11) di seluruh wilayah Pekanbaru.
"Untuk lamanya pemadaman lebih kurang lima jam, mulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, dimana per kawasan itu durasi pemadamannya yakni satu sampai dua jam," katanya.
Dia mengatakan, untuk waktu dan lokasi pemadamannya sudah ditentukan, dan hampir semua wilayah di Pekanbaru mendapat giliran pemadaman listrik baik siang atau malam hari.
Ia mengatakan, saat ini tengah dilakukan pemiliharaan di Gardu Induk Garuda Sakti Travo Daya 1 dan sejumlah pembangkit.
"Makanya kemudian dilakukan pengurangan beban mengingat adanya pemeliharaan itu," kata dia.
Dia mengatakan pemeliharaan dilakukan secara rutin untuk menjaga kondisi sistem agar selalu baik hingga terhindar dari pemadaman secara total.
Pemadaman listrik secara bergilir sebelumnya juga dilakukan pihak PLN Rayon Rengat yang mengakibatkan sejumlah warga Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mengeluhkannya.
Warga di dua daerah itu menyatakan kondisi arus listrik yang sering mati mendadak banyak merugikan pelanggan terutama yang memiliki usaha kecil dan perabotan rumah tangga yang menggunakan arus listrik, selain usaha macet juga barang elektronik rusak, terbakar.
Pemadaman listrik bergilir juga diberlakukan di Pekanbaru
10 November 2014 15:49 WIB
Ilustrasi: Seorang pekerja memeriksa peralatan di PLTU Teluk Lembu, Pekanbaru, Riau. (ANTARA/FB Anggoro)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: