Presiden Jokowi pun gunakan "bendera merah" Tiongkok
10 November 2014 07:43 WIB
Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Keqiang sesaat sebelum melakukan pertemuan resmi dengan para petinggi Tiongkok di Great Hall of the People, Beijing (9/11). (ANTARA News/GNC Ariani)
Beijing (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo dan pimpinan ekonomi Forum Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) menggunakan sedan limosin "Hongqi" yang berarti "bendera merah" seri Luxury L5, yang diklaim merupakan salah satu mobil termahal di Tiongkok.
Selama penyelenggaraan APEC 2014, Pemerintah Tiongkok menyiapkan sekitar 2.000 sedan mewah Hongqi L5 untuk para pimpinan ekonomi APEC dan para delegasi.
Hongqi diproduksi dan mulai debutnya sebagai kendaraan kenegaraan Tiongkok sejak 1958, oleh grup China FAW, dimana mantan pemimpin Tiongkok, Mao Zedong sebagai salah satu kepala perusahaan itu.
Hongqi CA770/L5 berkaitan erat dengan Partai Komunis Tiongkok. Kendaraan super mewah itu hanya diproduksi terbatas sebagai kendaraan operasional pejabat kelas atas sejak era 1960-an.
Tidak mengherankan, sebab FAW memang didirikan partai komunis pada 1953 yang melihat peluang industri. Tujuannya mendukung pemerintah mengampanyekan pembelian mobil merek lokal. Sejak 1990 bersama Volkswagen, FAW salah satu pelopor strategi kerja sama dengan perusahaan otomotif asing.
Di era 1960-1970-an, dengan tampilan klasiknya, Hongqi menjadi kendaraan wajib bagi setiap tamu negara yang akan mengadakan kunjungan kehormatan ke Mao Zedong atau tangan kanannya Zhou Enlai, termasuk Presiden Amerika Serikat Nixon yang berkunjung ke Tiongkok pada 1972.
Menurut mantan perancang interior China FAW, Jia Yanliang, masing-masing petinggi Tiongkok kala itu memiliki warna kesukaan masing-masing untuk diaplikasikan pada interior Hongqi.
"Den Xiaoping menyukai warna beige, Perdana Menteri Zhou Enlai lebih suka warna abu-abu dan Mao Zedong menyukai warna coklat khaki," ungkap pria yang kini berusia 71 tahun.
Namun, gempuran mobil-mobil Eropa seperti Mercedes dan Audy, menjadikan perusahaan itu sempat mengalami pasang surut, bahkan sempat mengalami mati suri. Namun, komitmen pemerintah untuk menghidupkan kembali kebanggan terhadap produk dalam negeri yang bergengsi, menjadikan Hongqi hidup kembali.
"Selama 37 tahun, Hongqi yang telah memiliki sejarah panjang, jatuh dan bangun. sekarang Hongqi benar-benar bangkit, dengan fokus pada kendaraan berkelas mewah, untuk kenegaraan," kata konsultan dealer Hongqi, Hu Bing.
Premium
Hongqi versi pemerintah telah diluncurkan saat kunjungan Presiden Perancis ke Tiongkok pada April 2013. L5 merupakan model ketiga dari Seri L, sebelumnya telah ada Hongqi L9 dan Hongqi L7.
Hongqi L5 adalah jawaban Tiongkok untuk mobil super premium, seperti Bentley Mulsanne dan Rolls-Royce Phantom. Ukuran dimensinya besar, panjang 5.555 mm, lebar 2.018 mm, dan tinggi 1.578 mm. Meski bodi gambot, mesin V12 6.0 liter bertenaga 408 PS dan torsi 550 Nm mampu membuatnya melenggang lincah bila dibutuhkan.
Mobil dengan model limosin tersebut dijual dengan harga 800 ribu dolar AS, atau sekitar Rp9,253 miliar.
Mobil tersebut menjadi Roll-Royce buatan Tiongkok, dengan desain bergaya retro yang ditandai dengan lampu depan bulat, serta kisi-kisi radiator yang besar dengan bilah vertikal chrome.
Interior mewah hasil buatan tangan, plus ukiran kayu trim pada dashboard serta jok lapis kulit, dengan batang kemudi palang dua, dilengkapi lapisan kroom di beberapa bagian, menegaskan tampilan retro dari kendaraan tersebut.
Meski berpenampilan retro, Hongqi L5 tetap menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang terlihat pada kluster instrumen yang digital, sandaran tangan di kursi belakang yang terintegrasi dengan tablet dan ponsel pintar.
Selama penyelenggaraan APEC 2014, Pemerintah Tiongkok menyiapkan sekitar 2.000 sedan mewah Hongqi L5 untuk para pimpinan ekonomi APEC dan para delegasi.
Hongqi diproduksi dan mulai debutnya sebagai kendaraan kenegaraan Tiongkok sejak 1958, oleh grup China FAW, dimana mantan pemimpin Tiongkok, Mao Zedong sebagai salah satu kepala perusahaan itu.
Hongqi CA770/L5 berkaitan erat dengan Partai Komunis Tiongkok. Kendaraan super mewah itu hanya diproduksi terbatas sebagai kendaraan operasional pejabat kelas atas sejak era 1960-an.
Tidak mengherankan, sebab FAW memang didirikan partai komunis pada 1953 yang melihat peluang industri. Tujuannya mendukung pemerintah mengampanyekan pembelian mobil merek lokal. Sejak 1990 bersama Volkswagen, FAW salah satu pelopor strategi kerja sama dengan perusahaan otomotif asing.
Di era 1960-1970-an, dengan tampilan klasiknya, Hongqi menjadi kendaraan wajib bagi setiap tamu negara yang akan mengadakan kunjungan kehormatan ke Mao Zedong atau tangan kanannya Zhou Enlai, termasuk Presiden Amerika Serikat Nixon yang berkunjung ke Tiongkok pada 1972.
Menurut mantan perancang interior China FAW, Jia Yanliang, masing-masing petinggi Tiongkok kala itu memiliki warna kesukaan masing-masing untuk diaplikasikan pada interior Hongqi.
"Den Xiaoping menyukai warna beige, Perdana Menteri Zhou Enlai lebih suka warna abu-abu dan Mao Zedong menyukai warna coklat khaki," ungkap pria yang kini berusia 71 tahun.
Namun, gempuran mobil-mobil Eropa seperti Mercedes dan Audy, menjadikan perusahaan itu sempat mengalami pasang surut, bahkan sempat mengalami mati suri. Namun, komitmen pemerintah untuk menghidupkan kembali kebanggan terhadap produk dalam negeri yang bergengsi, menjadikan Hongqi hidup kembali.
"Selama 37 tahun, Hongqi yang telah memiliki sejarah panjang, jatuh dan bangun. sekarang Hongqi benar-benar bangkit, dengan fokus pada kendaraan berkelas mewah, untuk kenegaraan," kata konsultan dealer Hongqi, Hu Bing.
Premium
Hongqi versi pemerintah telah diluncurkan saat kunjungan Presiden Perancis ke Tiongkok pada April 2013. L5 merupakan model ketiga dari Seri L, sebelumnya telah ada Hongqi L9 dan Hongqi L7.
Hongqi L5 adalah jawaban Tiongkok untuk mobil super premium, seperti Bentley Mulsanne dan Rolls-Royce Phantom. Ukuran dimensinya besar, panjang 5.555 mm, lebar 2.018 mm, dan tinggi 1.578 mm. Meski bodi gambot, mesin V12 6.0 liter bertenaga 408 PS dan torsi 550 Nm mampu membuatnya melenggang lincah bila dibutuhkan.
Mobil dengan model limosin tersebut dijual dengan harga 800 ribu dolar AS, atau sekitar Rp9,253 miliar.
Mobil tersebut menjadi Roll-Royce buatan Tiongkok, dengan desain bergaya retro yang ditandai dengan lampu depan bulat, serta kisi-kisi radiator yang besar dengan bilah vertikal chrome.
Interior mewah hasil buatan tangan, plus ukiran kayu trim pada dashboard serta jok lapis kulit, dengan batang kemudi palang dua, dilengkapi lapisan kroom di beberapa bagian, menegaskan tampilan retro dari kendaraan tersebut.
Meski berpenampilan retro, Hongqi L5 tetap menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang terlihat pada kluster instrumen yang digital, sandaran tangan di kursi belakang yang terintegrasi dengan tablet dan ponsel pintar.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: