Presiden Jokowi paparkan konsep poros maritim di EAS Myanmar
10 November 2014 00:56 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan dalam forum pertemuan para pengusaha atau CEO Summit APEC 2014 di Beijing, Senin (10/11). Pada forum tersebut Presiden Joko Widodo menawarkan peluang investasi bidang infrastruktur di Indonesia. (ANTARA FOTO/Rini Utami)
Beijing (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memaparkan konsep poros maritim yang diusung pemerintahannya dalam pertemuan puncak Asia Timur (East Asia Summit) di Myanmar, 12-13 November.
"Presiden akan menggunakan KTT Asia Timur untuk menjelaskan dengan lengkap komponen-komponen dari poros maritim dunia, jadi di Myanmar," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Beijing, Minggu malam.
Forum EAS adalah forum yang mewadahi sepuluh negara Asia Tenggara --Indonesia, Myanmar, Vietnam, Brunei, Thailand, Laos, Kamboja, Singapura, Filipina dan Malaysia-- dengan delapan mitranya yaitu Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, AS, Rusia, Selandia Baru, Australia dan India.
Sementara itu dalam pertemuan puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing, Tiongkok, Presiden hanya akan menyampaikan mengenai konektivitas maritim atau tol laut.
"Maritime connectivity saja, tol lautnya saja. Tol laut hanya merupakan satu komponen dari komponen-kompenen poros maritim," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat Indonesia menjadi tuan rumah APEC pada 2013 salah satu proposal Indonesia memang konektivitas.
Menurut Seskab, dalam tiga tahun akan dikembangkan 24 pelabuhan, empat diantaranya pada 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah membahas usulan mempertemukan konsep tol laut Indonesia dengan gagasan Jalur Sutera abad 21 Tiongkok.
"Kalau gagasan Jalur Sutera abad 21 Tiongkok kan proyek infrastruktur, pertama jalur darat Trans-Siberia, dari Moskow sampe Shanghai. Kedua, konektivitas maritim dari Afrika sampai Hindia, lompatnya di India, Bangladesh, Myanmar terus masuk ke Selat Malaka atau lewat selatan yang masuk lewat Selat Lombok, Selat Sunda,...dari situ,terus ke utara masuk ke Laut Tingkok Selatan," katanya.
Tiongkok, tambah Seskab, memang sudah lama mempunyai program itu yang menghubungkan tata niaga dari Eropa-Asia Tengah-Asia Timur melalui darat dan tata niaga dan jalur energi dari Afrika-Asia Selatan-Asia Timur.
Presiden Joko Widodo selama sembilan hari melakukan kunjungan kerja ke tiga negara untuk menghadiri pertemuan puncak APEC di Tiongkok, ASEAN di Myanmar dan G20 di Australia.
"Presiden akan menggunakan KTT Asia Timur untuk menjelaskan dengan lengkap komponen-komponen dari poros maritim dunia, jadi di Myanmar," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Beijing, Minggu malam.
Forum EAS adalah forum yang mewadahi sepuluh negara Asia Tenggara --Indonesia, Myanmar, Vietnam, Brunei, Thailand, Laos, Kamboja, Singapura, Filipina dan Malaysia-- dengan delapan mitranya yaitu Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, AS, Rusia, Selandia Baru, Australia dan India.
Sementara itu dalam pertemuan puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing, Tiongkok, Presiden hanya akan menyampaikan mengenai konektivitas maritim atau tol laut.
"Maritime connectivity saja, tol lautnya saja. Tol laut hanya merupakan satu komponen dari komponen-kompenen poros maritim," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat Indonesia menjadi tuan rumah APEC pada 2013 salah satu proposal Indonesia memang konektivitas.
Menurut Seskab, dalam tiga tahun akan dikembangkan 24 pelabuhan, empat diantaranya pada 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah membahas usulan mempertemukan konsep tol laut Indonesia dengan gagasan Jalur Sutera abad 21 Tiongkok.
"Kalau gagasan Jalur Sutera abad 21 Tiongkok kan proyek infrastruktur, pertama jalur darat Trans-Siberia, dari Moskow sampe Shanghai. Kedua, konektivitas maritim dari Afrika sampai Hindia, lompatnya di India, Bangladesh, Myanmar terus masuk ke Selat Malaka atau lewat selatan yang masuk lewat Selat Lombok, Selat Sunda,...dari situ,terus ke utara masuk ke Laut Tingkok Selatan," katanya.
Tiongkok, tambah Seskab, memang sudah lama mempunyai program itu yang menghubungkan tata niaga dari Eropa-Asia Tengah-Asia Timur melalui darat dan tata niaga dan jalur energi dari Afrika-Asia Selatan-Asia Timur.
Presiden Joko Widodo selama sembilan hari melakukan kunjungan kerja ke tiga negara untuk menghadiri pertemuan puncak APEC di Tiongkok, ASEAN di Myanmar dan G20 di Australia.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: