Jakarta (ANTARA News) - Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan kesadaran dan aksi bersama oleh kaum muda terhadap hal yang mereka rasakan dan inginkan untuk Indonesia masa depan.

"Ini sebagai bukti kejeniusan para pemuda Indonesia," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat menyampaikan sambutan dalam upacara bendera memperingati hari Sumpah Pemuda ke-86, di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Selasa (28/10).

Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun 2014 adalah “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”.

Tema tersebut sebagai wujud maha karya kaum muda yang jenius, dan menjadi fondasi bagi Indonesia moderen majemuk, dan Bhineka Tunggal Ika.

Mendikbud memberikan perumpamaan keberagaman jati diri bangsa Indonesia bagaikan sebuah Tenun Kebangsaan.

Tenun yang dirangkai dari helaian benang budaya, agama, etnis, adat, dan sebagainya yang sangat beragam warnanya.

“Tenun tersebut diikat erat dengan semangat sumpah pemuda,” tutur Mendikbud.

Lebih lanjut, Anies mengatakan tenunan tersebut dapat dijaga kuat melalui pendidikan, dan sikap toleransi.

Generasi usia produktif merupakan salah satu komponen terbesar, dan menjadi kunci bagi percepatan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

“Di sinilah peran strategis pembangunan pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting,” ujar Mendikbud.

Anies mengemukakan, pembangunan pendidikan tidak semata-mata memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pendidikan dapat memperkuat daya saing nasional, mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan, memperkuat kehidupan demokrasi dan nilai-nilai budaya.

Pada akhir sambutannya Mendikbud mengajak seluruh jajaran Kemendikbud mewujudkan dunia pendidikan yang semakin berkualitas, merata, terjangkau, dan berdaya saing. (Kemdikbud/PIH/Seno Hartono)