Wall Street dibuka melemah setelah laporan ketenagakerjaan
7 November 2014 23:33 WIB
ilustrasi Marka jalan Wall Street terpampang di papan penunjuk jalan di depan Bursa Saham New York, Jumat (5/8). Pasar saham AS ditutup dengan poin terendah minggu ini selama dua tahun dengan volatilistas atas indeks saham utama sebelum S&P 500 ditutup dengan kerugian tipis. (FOTO ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/djo/11)
New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street mundur dari rekor tertinggi dalam pembukaan perdagangan Jumat, setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan ekonomi AS menambah 214.000 pekerjaan pada Oktober.
Dalam lima menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average berdiri di 17.508,23, turun 46,24 poin (0,26 persen), sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 merosot 3,60 poin (0,18 persen) pada 2.027,61. Kedua indeks Dow dan S&P 500 ditutup di rekor tertinggi pada Kamis.
Indeks komposit teknologi Nasdaq juga turun 8,11 poin (0,17 persen) menjadi 4.630,35.
Penciptaan lapangan pekerjaan Oktober datang di bawah 235.000 yang diperkirakan oleh para analis. Tetapi Departemen Tenaga Kerja merevisi naik dengan total 31.000 jumlah lapangan pekerjaan dibuat dalam dua bulan sebelumnya.
Laporan itu juga mengatakan tingkat pengangguran turun sepersepuluh persentase poin menjadi 5,8 persen, tingkat terendah sejak Juli 2008 demikian AFP.
(Uu.A026)
Dalam lima menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average berdiri di 17.508,23, turun 46,24 poin (0,26 persen), sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 merosot 3,60 poin (0,18 persen) pada 2.027,61. Kedua indeks Dow dan S&P 500 ditutup di rekor tertinggi pada Kamis.
Indeks komposit teknologi Nasdaq juga turun 8,11 poin (0,17 persen) menjadi 4.630,35.
Penciptaan lapangan pekerjaan Oktober datang di bawah 235.000 yang diperkirakan oleh para analis. Tetapi Departemen Tenaga Kerja merevisi naik dengan total 31.000 jumlah lapangan pekerjaan dibuat dalam dua bulan sebelumnya.
Laporan itu juga mengatakan tingkat pengangguran turun sepersepuluh persentase poin menjadi 5,8 persen, tingkat terendah sejak Juli 2008 demikian AFP.
(Uu.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: