Presiden Jokowi siapkan Badan Pengelolaan Industri Kreatif
7 November 2014 11:38 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan dialog pada acara pertemuan Kompas100 CEO Forum 2014 di Jakarta, Jumat (7/11).(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan badan yang bertugas untuk melakukan pengelolaan industri kreatif yang dinilai memiliki potensi yang sangat besar di Tanah Air.
"Industri kreatif belum dimunculkan karena baru disiapkan badan tersendiri," kata Presiden Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum di Jakarta, Jumat.
Menurut Jokowi, pihaknya memutuskan untuk mendirikan badan pengelolaan industri setelah belajar dari negara Korea Selatan yang terkenal akan industri K-Pop yang dinilai telah mendunia.
Presiden juga mengemukakan, badan resmi yang mengurus perencanaan dan pengembangan industri kreatif itu rencananya akan langsung berada di bawah presiden.
Apalagi, Joko Widodo juga mengemukakan bahwa industri kreatif nasional memiliki kekuatan dan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan hingga menduni.
Presiden mencontohkan, subsektor dari industri kreatif antara lain animasi, game, film, fesyen, serta industri kreatif berbasis budaya tari musik semuanya dinilai memiliki potensi. "ini kita punya dan kekuatannya besar tetapi belum dikelola dengan manajemen yang betul," kata Jokowi.
Menurut Presiden, bila semua itu digarap secara serius maka hasilnya bisa sama dampaknya dengan K-Pop yang fenomenanya kini dikenal telah mendunia dan mengglobal.
Jokowi yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI itu juga mengaku pernah bertanya kepada pihak menteri luar negeri Korea dan duta besar negara Ginseng tersebut mengenai persiapan terkait K-Pop.
"Negara (Korea) ternyata menyiapkan (K-Pop) kira-kira 13 tahun lamanya," kata Presiden Joko Widodo.
Jokowi juga mengaku bahwa dirinya juga pernah menonton sejumlah grup K-Pop terkenal seperti Super Junior untuk belajar antara lain mengenai manajemen dan promosinya.
Menurut dia, mengapa fenomena K-Pop bisa meledak seperti tahapnya sekarang ini karena telah direncanakan secara terperinci oleh negara.
Ia juga menyatakan kekagumannya mengenai proses pemilihan ribuan orang untuk menjadi artis K-Pop dan bahkan dipilih dan dilatih ala militer. "Produk (K-Pop) itu tidak muncul mendadak tapi direncanakan dan dikonsep betul-betul," kata Presiden.
Di Indonesia, lanjutnya, ada juga kekuatan seperti musik etnik yang bila benar-benar digarap dan dipromosikan dengan baik maka tidak ada yang bisa mengalahkan.
"Tapi memang tidak digarap secara maksimal padahal produknya bagus.. Kemasannya yang mesti disiapkan," kata Presiden Joko Widodo.
"Industri kreatif belum dimunculkan karena baru disiapkan badan tersendiri," kata Presiden Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum di Jakarta, Jumat.
Menurut Jokowi, pihaknya memutuskan untuk mendirikan badan pengelolaan industri setelah belajar dari negara Korea Selatan yang terkenal akan industri K-Pop yang dinilai telah mendunia.
Presiden juga mengemukakan, badan resmi yang mengurus perencanaan dan pengembangan industri kreatif itu rencananya akan langsung berada di bawah presiden.
Apalagi, Joko Widodo juga mengemukakan bahwa industri kreatif nasional memiliki kekuatan dan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan hingga menduni.
Presiden mencontohkan, subsektor dari industri kreatif antara lain animasi, game, film, fesyen, serta industri kreatif berbasis budaya tari musik semuanya dinilai memiliki potensi. "ini kita punya dan kekuatannya besar tetapi belum dikelola dengan manajemen yang betul," kata Jokowi.
Menurut Presiden, bila semua itu digarap secara serius maka hasilnya bisa sama dampaknya dengan K-Pop yang fenomenanya kini dikenal telah mendunia dan mengglobal.
Jokowi yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI itu juga mengaku pernah bertanya kepada pihak menteri luar negeri Korea dan duta besar negara Ginseng tersebut mengenai persiapan terkait K-Pop.
"Negara (Korea) ternyata menyiapkan (K-Pop) kira-kira 13 tahun lamanya," kata Presiden Joko Widodo.
Jokowi juga mengaku bahwa dirinya juga pernah menonton sejumlah grup K-Pop terkenal seperti Super Junior untuk belajar antara lain mengenai manajemen dan promosinya.
Menurut dia, mengapa fenomena K-Pop bisa meledak seperti tahapnya sekarang ini karena telah direncanakan secara terperinci oleh negara.
Ia juga menyatakan kekagumannya mengenai proses pemilihan ribuan orang untuk menjadi artis K-Pop dan bahkan dipilih dan dilatih ala militer. "Produk (K-Pop) itu tidak muncul mendadak tapi direncanakan dan dikonsep betul-betul," kata Presiden.
Di Indonesia, lanjutnya, ada juga kekuatan seperti musik etnik yang bila benar-benar digarap dan dipromosikan dengan baik maka tidak ada yang bisa mengalahkan.
"Tapi memang tidak digarap secara maksimal padahal produknya bagus.. Kemasannya yang mesti disiapkan," kata Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: