Penjual bensin eceran di Karawang sudah naikkan harga
7 November 2014 06:59 WIB
Ilustrasi. Pengendara sepeda motor terpaksa mengisi premium pada pedagang pengecer di depan SPBU yang kehabisan stok premium, Jalan Teuku Umar, Banda Aceh, Jumat (11/3). Situasi tersebut dimanfaat pedagang pengecer berjualan premium dengan harga Rp5.000/liter. (ANTARA/Ampelsa)
Karawang (ANTARA News) - Para penjual bahan bakar minyak jenis premium eceran di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai menaikkan harga, menyusul adanya rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Di wilayah perkotaan sekitar Karawang, bensin eceran dijual Rp7.500 per liter dan Rp8.000 per liter di wilayah perdesaan.
Sebelum muncul kabar rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, harga bensin eceran di daerah perkotaan dan perdesaan Karawang sebesar Rp7.000 per liter.
Sejumlah penjual bensin eceran mengaku terpaksa menaikkan harga, karena saat ini untuk mendapatkan BBM bersubsidi sudah mulai sulit.
"Kenaikan harga memang belum terjadi. Tetapi pihak SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) sudah membatasi setiap pembelian BBM bersubsidi," kata Asep Ishak, seorang penjual bensin eceran di Karawang, Jumat.
Atas hal tersebut, dirinya beserta para penjual bensin eceran berinisatif untuk menaikkan harga bensin eceran per liter. Kenaikan harga bensin eceran itu dinilai sebagai penyesuaian harga dengan penjual bensin eceran lainnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat atau LPKSM Linkar Karawang, Eddy Djunaedy mengatakan, saat ini belum terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Sangat disayangkan saja, kenapa harga resminya belum naik, tetapi sudah naik harganya di tingkat pengecer," katanya.
Ia menyatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Karawang perlu mengambil sikap tegas terhadap pedagang eceran BBM yang memainkan harga sesuka hati. Sebab Disperindagtamben yang memberikan rekomendasi pembelian BBM subsidi untuk pedagang eceran.
Di wilayah perkotaan sekitar Karawang, bensin eceran dijual Rp7.500 per liter dan Rp8.000 per liter di wilayah perdesaan.
Sebelum muncul kabar rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, harga bensin eceran di daerah perkotaan dan perdesaan Karawang sebesar Rp7.000 per liter.
Sejumlah penjual bensin eceran mengaku terpaksa menaikkan harga, karena saat ini untuk mendapatkan BBM bersubsidi sudah mulai sulit.
"Kenaikan harga memang belum terjadi. Tetapi pihak SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) sudah membatasi setiap pembelian BBM bersubsidi," kata Asep Ishak, seorang penjual bensin eceran di Karawang, Jumat.
Atas hal tersebut, dirinya beserta para penjual bensin eceran berinisatif untuk menaikkan harga bensin eceran per liter. Kenaikan harga bensin eceran itu dinilai sebagai penyesuaian harga dengan penjual bensin eceran lainnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat atau LPKSM Linkar Karawang, Eddy Djunaedy mengatakan, saat ini belum terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Sangat disayangkan saja, kenapa harga resminya belum naik, tetapi sudah naik harganya di tingkat pengecer," katanya.
Ia menyatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Karawang perlu mengambil sikap tegas terhadap pedagang eceran BBM yang memainkan harga sesuka hati. Sebab Disperindagtamben yang memberikan rekomendasi pembelian BBM subsidi untuk pedagang eceran.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: