Pengerjaan fisik tol Bandung dilanjutkan April 2015
6 November 2014 20:41 WIB
ilustrasi Suasana ruas jalan tol JORR W2 segmen Ciledug-Ulujami, Jakarta Selatan, Selasa (22/7). (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna ()
Jakarta (ANTARA News) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menargetkan pembangunan fisik proyek tol dalam kota Bandung, yang direncanakan memiliki panjang 27 kilometer dapat dilanjutkan pada April 2015 atau enam bulan sejak sekarang karena masalah pembebasan lahan.
Ridwan, di "Indonesia Infrastructure Week 2014", Jakarta, Kamis mengatakan, selama ini proyek bernama "Bandung Intra Urban Tol Road" (BIUTR) itu terbengkalai karena masalah pembebasan lahan yang izinnya dimiliki berbagai Kementerian.
"Tapi enam bulan bisa selesai izinnya," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil optimistis dapat mempercepat pembebasan lahan tersebut. Selain itu, pembangunan BIUTR pun sudah memliki sumber dana untuk pengerjaan konstruksi.
"Tinggal nunggu izin Menteri-nya, kita kan sudah koordinasi. Jadi mudah-mudahan tahun depan bisa mulai konstruksi," ujarnya.
Menurut Wali Kota yang juga arsitek itu, lahan yang masih sulit dibebaskan itu terletak di kawasan Surapati. BIUTR sendiri memiliki dua segmen tol, yakni segmen Pasteur-Cileunyi, dengan panjang 20,6 kilometer dan segmen Ujungberung- Gedebage, dengan panjang 6,7 kilometer.
Pendanaan untuk pembangunan BIUTR ini, kata Emil, melibatkan mitra dari Jepang, JICA. "Sudah selesai, tinggal masalah pembebasan lahan," ujarnya.
Proyek BIUTR ini diprediksi dapat memecah kemacetan yang semakin parah terjadi di Kota Bandung. Proyek ini juga nantinya akan terhubung dengan fasilitas-fasilitas untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Di salah satu lokasi yang dilewati tol tersebut, terdapat Stadion baru milik masyarakat Bandung yakni Gelora Bandung Lautan Api (BLA) Gedebage.
Rencana pembangunan fisik BIUTR sebenarnya sudah dicanangkan sejak semester I 2011, namun masalah pembebasan lahan dan perizinan birokrasi selalu menjadi kendala.
Ridwan, di "Indonesia Infrastructure Week 2014", Jakarta, Kamis mengatakan, selama ini proyek bernama "Bandung Intra Urban Tol Road" (BIUTR) itu terbengkalai karena masalah pembebasan lahan yang izinnya dimiliki berbagai Kementerian.
"Tapi enam bulan bisa selesai izinnya," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil optimistis dapat mempercepat pembebasan lahan tersebut. Selain itu, pembangunan BIUTR pun sudah memliki sumber dana untuk pengerjaan konstruksi.
"Tinggal nunggu izin Menteri-nya, kita kan sudah koordinasi. Jadi mudah-mudahan tahun depan bisa mulai konstruksi," ujarnya.
Menurut Wali Kota yang juga arsitek itu, lahan yang masih sulit dibebaskan itu terletak di kawasan Surapati. BIUTR sendiri memiliki dua segmen tol, yakni segmen Pasteur-Cileunyi, dengan panjang 20,6 kilometer dan segmen Ujungberung- Gedebage, dengan panjang 6,7 kilometer.
Pendanaan untuk pembangunan BIUTR ini, kata Emil, melibatkan mitra dari Jepang, JICA. "Sudah selesai, tinggal masalah pembebasan lahan," ujarnya.
Proyek BIUTR ini diprediksi dapat memecah kemacetan yang semakin parah terjadi di Kota Bandung. Proyek ini juga nantinya akan terhubung dengan fasilitas-fasilitas untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Di salah satu lokasi yang dilewati tol tersebut, terdapat Stadion baru milik masyarakat Bandung yakni Gelora Bandung Lautan Api (BLA) Gedebage.
Rencana pembangunan fisik BIUTR sebenarnya sudah dicanangkan sejak semester I 2011, namun masalah pembebasan lahan dan perizinan birokrasi selalu menjadi kendala.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: