Menpora ingin laga final ISL fair play
6 November 2014 18:28 WIB
Tinjau Fasilitas Olahraga Menpora Imam Nachrowi (kedua kanan) berjalan diikuti Ketua Satlak Prima Suwarno (kanan) di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/10). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berencana memantau langsung pertandingan final kompetisi Indonesia Super League antara Persipura Jayapura melawan Persib Bandung di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11).
"Ya, saya akan nonton langsung. Saya ingin pertandingan besok berjalan fair play, jangan sampai ada hal-hal yang merugikan," kata Imam Nahrawi usai membuka Rakornis KONI Pusat dengan KONI Daerah di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis.
Pertandingan Persipura melawan Persib, kata dia, dipastikan akan berjalan dengan ketat. Kedua tim diprediksi akan sama-sama menunjukkan kemampuan terbaiknya demi meraih mahkota juara.
Meski demikian, pengganti Roy Suryo ini tidak mau mendukung salah satu tim. Pihaknya menilai, kedua tim yang bertanding di babak final kompetisi strata tertinggi di Tanah Air itu merupakan tim terbaik yang ada saat ini.
"Saya pilih Indonesia," katanya dengan singkat.
Persipura Jayapura lolos ke final setelah di babak semifinal mengalahkan Pelita Bandung Raya dengan skor 2-0, sedangkan Persib melaju dengan mengalahkan Arema Indonesia 3-1.
Sesuai rencana awal, pertandingan final ISL digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Hanya saja, karena tidak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian, akhirnya pertandingan kembali digelar di Stadion Jakabaring.
Kondisi ini cukup disesalkan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Menurut dia, tidak turunnya izin pertandingan di Stadion GBK akan membawa citra buruk bagi Indonesia dan berdampak luas, apalagi tahun depan banyak agenda internasional di Jakarta.
"Kami cukup kecewa dengan keputusan ini. Kondisi ini menunjukkan Jakarta tidak aman. Padahal klub-klub besar Eropa akan singgah di Jakarta tahun depan," kata Djohar.
Dengan adanya perubahan lokasi pertandingan, kata dia, PSSI terpaksa mengubah undangan yang telah dibuat. Salah satu pejabat negara yang diundang untuk menyaksikan pertandingan final itu adalah Menpora Imam Nahrawi.
"Ya, saya akan nonton langsung. Saya ingin pertandingan besok berjalan fair play, jangan sampai ada hal-hal yang merugikan," kata Imam Nahrawi usai membuka Rakornis KONI Pusat dengan KONI Daerah di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis.
Pertandingan Persipura melawan Persib, kata dia, dipastikan akan berjalan dengan ketat. Kedua tim diprediksi akan sama-sama menunjukkan kemampuan terbaiknya demi meraih mahkota juara.
Meski demikian, pengganti Roy Suryo ini tidak mau mendukung salah satu tim. Pihaknya menilai, kedua tim yang bertanding di babak final kompetisi strata tertinggi di Tanah Air itu merupakan tim terbaik yang ada saat ini.
"Saya pilih Indonesia," katanya dengan singkat.
Persipura Jayapura lolos ke final setelah di babak semifinal mengalahkan Pelita Bandung Raya dengan skor 2-0, sedangkan Persib melaju dengan mengalahkan Arema Indonesia 3-1.
Sesuai rencana awal, pertandingan final ISL digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Hanya saja, karena tidak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian, akhirnya pertandingan kembali digelar di Stadion Jakabaring.
Kondisi ini cukup disesalkan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Menurut dia, tidak turunnya izin pertandingan di Stadion GBK akan membawa citra buruk bagi Indonesia dan berdampak luas, apalagi tahun depan banyak agenda internasional di Jakarta.
"Kami cukup kecewa dengan keputusan ini. Kondisi ini menunjukkan Jakarta tidak aman. Padahal klub-klub besar Eropa akan singgah di Jakarta tahun depan," kata Djohar.
Dengan adanya perubahan lokasi pertandingan, kata dia, PSSI terpaksa mengubah undangan yang telah dibuat. Salah satu pejabat negara yang diundang untuk menyaksikan pertandingan final itu adalah Menpora Imam Nahrawi.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: