Dili, Timor Leste (ANTARA News) - Timor Leste mendeportasi lima hakim asal Portugal setelah pengadilan memenangkan raksasa energi Amerika Serikat ConocoPhillips dalam kasus pajak senilai ratusan juta dolar AS.

"Lima hakim dari Portugal telah diperintahkan meninggalkan negeri ini secepatnya. Sampai hari ini, semuanya telah pergi," kata Ketua Mahkamah Agung Guilhermino da Silva kepada AFP.

Pemerintah Timor Leste menuduh perusahaan-perusahaan minyak asing, termasuk ConocoPhillips, tidak mematuhi hukum yang berlaku di negeri itu dan emudian mengajukan sejumlah kasus pajak ke pengadilan tetap malah perusahaan asing itu yang dimenangkan.

Perusahaan besar AS ini adalah sumber utama pendapatan dari negara miskin itu, berkat operasi tambangnya di Laut Timor.

Sistem kehakiman Timor Leste sebagian besar terdiri dari para hakim dan jaksa dari negara-negara berbahasa Portugis, sejak memisahkan diri dari Indonesia pada 2002.

Perdana Menteri Xanana Gusmao Selasa lalu mengecam para hakim asing itu dengan menyebutnya telah gagal melindungi kepentingan nasional Timor Leste.

"Kita ingin ConocoPhillips membayar pajak kepada kita, tetapi pengadilan malah memutuskan pemerintahlah yang seharusnya membayar mereka," kata dia. "Para penuntut tidak membela pemerintah dan tidak menerangkan alasan pemerintah."

Timor Leste adalah negara yang perekonomiannya paling tergantung kepada pendapatan minyak dibandingkan negara-negara lain di dunial di mana hampir 90 persen pendapatan nasional berasal dari minyak.

Kebanyakan uang minyak itu mengalir dari proyek di Laut Timor yang dioperasikan ConocoPhillips, demikian AFP.