Mataram (ANTARA News) - Badan SAR Nasional Mataram memperpanjang upaya pencarian pesawat latih yang hilang kontak di sekitar perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sejak Kamis, 30 Oktober 2014.

Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram Putu Cakra Ningrat yang dihubungi di Mataram, Rabu malam, menjelaskan sesuai standar operasional prosedur (SOP), pencarian orang hilang dilakukan selama tujuh hari sejak kejadian.

Namun, karena ada pertimbangan Kepala Basarnas Mataram dan Kepala Basarnas di Jakarta, maka diputuskan perpanjangan masa pencarian hingga dua hari ke depan.

"Hari ini sebenarnya sudah harus dihentikan, tapi karena ada kebijakan dari pimpinan, akhirnya upaya pencarian masih dilanjutkan," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, upaya pencarian sudah tidak menggunakan helikopter karena dianggap tidak efektif. Sebab, pesawat beserta dua penumpangnya diduga berada di dasar laut.

"Pergerakan menggunakan helikopter sudah tidak maksimal karena badan pesawat latih tersebut tidak di permukaan air," ujarnya.

Cakra menambahkan, tim penyelamat yang terdiri dari anggota Basarnas Mataram, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL), tetap melakunan penyisiran di permukaan air menggunakan kapal.

Upaya penyelaman ke dasar laut juga akan tetap dilakukan, namun jumlah penyelam tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Demikian juga dengan penggunaan alat "remotely operated vehicle" (ROV) atau semacam robot bawah air juga dihentikan karena sudah tidak maksimal.

"Alat itu sudah diangkat dari dasar laut karena sampai hari ini belum menemukan tanda-tanda keberadaan badan pesawat latih tersebut," ucap Cakra.

Dia mengatakan, jika sudah sampai batas perpanjangan masa pencarian, pesawat dan dua penumpangnya belum juga ditemukan, maka keputusan untuk melanjutkan upaya pencarian ada pada pimpinan.

"Setelah dua hari masa perpanjangan, mungkin nanti ada pertimbangan lain dari pimpinan," katanya.

Pesawat latih PK-LLC jenis Liberty dengan type XL2 milik sekolah penerbangan "Lombok Intitute Flight Technology" (Lift) Mataram dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, NTB, Kamis (30/10), sekitar pukul 11.25 WITA.

Pesawat latih itu membawa dua penumpang, masing-masing Boon Huan Lua, warga Singapura selaku instruktur sekaligus pilot, dan Jati Wikanto dari Desa Donolayan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selaku siswa sekolah penerbangan Lift Mataram.