Dubes Rusia: Uni Eropa harus akui pemilu Donetsk dan Luhansk
4 November 2014 00:29 WIB
Alexander Zakharchenko, pemimpin separatis Republik Rakyat Donetsk, memasukkan surat suaranya saat pemilu parlemen lokal dan kepemimpinan di sebuah pos pemungutan suara di Donetsk, Ukraina, Minggu (2/11). Separatis pro-Rusia menggelar pemilu untuk memilih pemimpin regional di daerah-daerah yang mereka kuasai di Ukraina Minggu kemarin, yang bertujuan untuk membawa kawasan mereka lebih dekat ke Rusia dan menentang Kiev serta pihak Barat sementara daerah mereka terus bergejolak. (REUTERS/Maxim Zmeyev)
Brussels (ANTARA News) - Uni Eropa harus mengakui pemilu yang diadakan baru-baru ini di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang diproklamirkan secara mandiri, jika tertarik penyelesaian politik konflik Ukraina, kata Vladimir Chizhov, Wakil Tetap Rusia untuk Uni Eropa, Senin.
"Saya percaya bahwa jika Uni Eropa benar-benar tertarik dalam penyelesaian politik cepat atas krisis di Ukraina timur, harus menyambut pemilu ini," kata Chizhov, lapor RIA Novosti.
"Saya tidak menyerukan secara otomatis mengakui republik memproklamirkan secara mandiri itu, tidak ada yang mengharapkan dari Uni Eropa.
"Tetapi fakta bahwa penduduk daerah ini telah menyatakan keinginan mereka harus diakui berdasarkan nilai-nilai demokrasi yang dianjurkan oleh Uni Eropa," tambahnya. (AK)
"Saya percaya bahwa jika Uni Eropa benar-benar tertarik dalam penyelesaian politik cepat atas krisis di Ukraina timur, harus menyambut pemilu ini," kata Chizhov, lapor RIA Novosti.
"Saya tidak menyerukan secara otomatis mengakui republik memproklamirkan secara mandiri itu, tidak ada yang mengharapkan dari Uni Eropa.
"Tetapi fakta bahwa penduduk daerah ini telah menyatakan keinginan mereka harus diakui berdasarkan nilai-nilai demokrasi yang dianjurkan oleh Uni Eropa," tambahnya. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: