Banda Aceh-Lhoong normal kembali
3 November 2014 22:11 WIB
Longsor Aceh Besar Sepeda motor melintasi salah satu lokasi badan jalan amblas di puncak pegunungan Paro, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh besar, Aceh, Senin (3/11). Longsor tebing di sejumlah titik, kawasan pegunungan Paro akibat hujan lebat yang mengakibatkan transportasi lumpuh menuju pantai barat Aceh di kecamatan Lhoong, Aceh Besar. (ANTARA FOTO/Ampelsa) ()
Banda Aceh (ANTARA News) - Transportasi darat Banda Aceh-Lhoong (Aceh Besar) normal kembali setelah pihak petugas membersihkan lumpur dan membuka jalan yang tertimbun lonsor di Gunung Paro (Lhoong), Kabupaten Aceh Besar.
Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Aceh Nasir Nurdin di Banda Aceh, Senin, menjelaskan kondisi jalan Gunung Paro dan Kulu, berdasarkan penelusuran sukarelawan RAPI Aceh, Senin sore (3/11), sudah bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Artinya, masyarakat Kecamatan Lhoong tidak lagi terisolasi setelah petugas berhasil membersihkan material longsor di Gunung Paro dan Kulu," katanya.
Bahkan, kata dia, truk Dinas Sosial Aceh yang mengangkut logistik untuk korban banjir di Kecamatan Lhoong sudah bisa melintas karena titik amblas di KM 37 sudah selesai ditangani.
Begitu juga Gunung Kulu, tidak ada lagi hambatan. Namun, ujar Nasir Nurdin, satu-satunya kendala adalah di KM 64 Gunung Geurutee karena masih ada batu besar yang jatuh ke badan jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Bukhari mengatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan sejumlah bantuan masa panik kepada korban banjir di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Di Aceh Besar, kata dia, melalui humas Dinsos Burhanuddin menyalurkan, antara lain beras 2 ton, sarden 85 dus, minyak goreng 900 liter, gula pasir 936 kg, mi instan 280 dus, sambal 50 dus, kecap 50 dus, dan air mineral 100 dus.
Selanjutnya, sandang yang telah disalurkan, antara lain kain sarung 1.000 lembar, baju koko 400 pices, daster 400 pices, baju anak-anak 1.000 pices, jilbab 500 lembar, perlengkapan sekolah 50 peket, celana dalam wanita 403 pices dan pria 400 pices, pembalut wanita 7.200 pices, pembalut balita 90 bag, dan 20 tenda gulung.
(A042/D007)
Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Aceh Nasir Nurdin di Banda Aceh, Senin, menjelaskan kondisi jalan Gunung Paro dan Kulu, berdasarkan penelusuran sukarelawan RAPI Aceh, Senin sore (3/11), sudah bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Artinya, masyarakat Kecamatan Lhoong tidak lagi terisolasi setelah petugas berhasil membersihkan material longsor di Gunung Paro dan Kulu," katanya.
Bahkan, kata dia, truk Dinas Sosial Aceh yang mengangkut logistik untuk korban banjir di Kecamatan Lhoong sudah bisa melintas karena titik amblas di KM 37 sudah selesai ditangani.
Begitu juga Gunung Kulu, tidak ada lagi hambatan. Namun, ujar Nasir Nurdin, satu-satunya kendala adalah di KM 64 Gunung Geurutee karena masih ada batu besar yang jatuh ke badan jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Bukhari mengatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan sejumlah bantuan masa panik kepada korban banjir di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Di Aceh Besar, kata dia, melalui humas Dinsos Burhanuddin menyalurkan, antara lain beras 2 ton, sarden 85 dus, minyak goreng 900 liter, gula pasir 936 kg, mi instan 280 dus, sambal 50 dus, kecap 50 dus, dan air mineral 100 dus.
Selanjutnya, sandang yang telah disalurkan, antara lain kain sarung 1.000 lembar, baju koko 400 pices, daster 400 pices, baju anak-anak 1.000 pices, jilbab 500 lembar, perlengkapan sekolah 50 peket, celana dalam wanita 403 pices dan pria 400 pices, pembalut wanita 7.200 pices, pembalut balita 90 bag, dan 20 tenda gulung.
(A042/D007)
Pewarta: Azhari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: