Ouagadougou (ANTARA News) - Ribuan orang berkumpul, Minggu, di jantung ibu kota Burkina Faso ini untuk mengutuk kudeta militer yang dilakukan dua hari setelah demonstrasi besar yang menumbangkan Presiden Blaise Compaore.
Kekuasaan 27 tahun Compaore di negara Afrika Barat itu berakhir Jumat lalu ketika tawarannya untuk mengubah konstitusi yang bakal memperpanjang kekuasaannya, ditolak.
Sabtu kemarin Komandan Pasukan Kepresidenan Letnan Kolonel Isaac Zida ditunjuk sebagai pemimpin transisi.
Di Place de La Nation, Ouagadougou, para pemimpin oposisi mengecam kudeta itu, sedangkan PBB mengingatkan jatuhnya sanksi jika Zida tidak mengembalikan kekuasaan kepada sipil.
Alun-alun kota menjadi tempat demonstrasi kekerasan melawan Compaore di mana tiga orang tewas dan gedung parlemen terbakar.
Lalu kemarahan beralih kepada Zida yang tidak dikenal di luar lingkup militer dan berasal dari pasukan khusus yang kerap disebut baret merah.
Massa berteriak. "Zida = Judas", sedangkan lainnya berseru, "Zida, keluar dari sini".
"Mereka datang dari Kossyam untuk memperbudak kita," kata seorang demonstran bernama Sanou Eric. Kossyam adalah Istana Kepresidenan negara ini. "Ini kudeta."
"Saya berada di sini untuk menghentikan tentara mencuri kemenangan kami," kata seorang demonstran lainnya yang bernama Boubacar Sow seperti dikutip Reuters.
Rakyat Burkina Faso memprotes kudeta militer
2 November 2014 20:46 WIB
Dokumentasi (REUTERS/Stringer)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: