Partai oposisi Burkina Faso tolak kepemimpinan transisi militer
2 November 2014 16:55 WIB
Letnan Kolonel Yacouba Isaac Zida bertemu dengan para pemimpin oposisi di Ouagadougou, ibukota Burkina Faso, Minggu (2/11). Tentara Burkina Faso membubarkan ribuan pengunjuk rasa dari ibukota negara tersebut dan menembakkan tembakan peringatan di kantor pusat stasiun televisi milik negara Minggu kemarin dalam upaya memperkuat cengkeraman kekuasaan mereka setelah pengunduran diri Presiden Blaise Compaore dua hari sebelumnya. (REUTERS/Joe Penney)
Ougadougou (ANTARA News) - Satu koalisi partai-partai oposisi Burkina Faso dan organisasi-organisasi masyarakat sipil menolak pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Sabtu setelah pengunduran diri Presiden Blaise Compaore.
Mereka mengatakan akan turun ke jalan-jalan dalam aksi protes pada Minggu.
"Organisasi-organisasi oposisi politik dan masyarakat sipil menegaskan kembali bahwa kemenangan pemberontakan di tangan rakyat - dan akibatnya pengelolaan transisi - adalah milik rakyat dan tidak dengan cara apapun disita oleh pihak tentara," kata mereka dalam satu pernyataan yang dikeluarkan setelah pembicaraan Sabtu.
"Konsultasi kami menegaskan kembali bahwa transisi ini harus demokratis dan dalam karakter sipil," katanya.
Amerika Serikat mengutuk upaya militer Burkina Faso untuk memaksakan kehendak terhadap rakyatnya, dalam satu pernyataan Departemen Luar Negeri negara adidaya itu.
"Kami menyerukan kepada militer untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil."
"Kami mendesak kepemimpinan sipil untuk dibimbing oleh semangat konstitusi Burkina Faso dan untuk segera bergerak menuju pemilihan Presiden yang bebas dan adil," kata pernyataan yang disiarkan Sabtu malam.
Mereka mengatakan akan turun ke jalan-jalan dalam aksi protes pada Minggu.
"Organisasi-organisasi oposisi politik dan masyarakat sipil menegaskan kembali bahwa kemenangan pemberontakan di tangan rakyat - dan akibatnya pengelolaan transisi - adalah milik rakyat dan tidak dengan cara apapun disita oleh pihak tentara," kata mereka dalam satu pernyataan yang dikeluarkan setelah pembicaraan Sabtu.
"Konsultasi kami menegaskan kembali bahwa transisi ini harus demokratis dan dalam karakter sipil," katanya.
Amerika Serikat mengutuk upaya militer Burkina Faso untuk memaksakan kehendak terhadap rakyatnya, dalam satu pernyataan Departemen Luar Negeri negara adidaya itu.
"Kami menyerukan kepada militer untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil."
"Kami mendesak kepemimpinan sipil untuk dibimbing oleh semangat konstitusi Burkina Faso dan untuk segera bergerak menuju pemilihan Presiden yang bebas dan adil," kata pernyataan yang disiarkan Sabtu malam.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: