"Jelas dong (merasa dijegal)," tegas Yani, seraya meninggalkan arena muktamar, sesaat setelah sidang muktamar menetapkan Djan Faridz sebagai calon tunggal dan terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PPP 2014-2019, di Jakarta, Minggu dini hari.
Yani mengatakan penetapan Faridz sebagai ketua umum adalah skenario yang dijalankan sedemikan rupa.
Yani sendiri awalnya ingin berkompetisi sebagai ketua umum melalui voting. Yani mengklaim memiliki dukungan 2/3 DPC PPP.
Tetapi secara tiba-tiba pimpinan sidang muktamar menetapkan Faridz sebagai calon tunggal dan mengajak pendukung Faridz untuk bersholawat.
Sejumlah DPC pendukung Yani terlihat tidak terima dan meneriakkan nama Yani berulang kali, namun suaranya tidak didengarkan.