Delapan rumah di Solok Selatan tertimbun longsor
1 November 2014 20:07 WIB
ilustrasi Tanah Longsor Ciamis Warga menyaksikan rumah milik Oneng Hidayat yang tertimbun tanah akibat longsor di Dusun Bungursari, Desa Sindangherang, Ciamis, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi) ()
Padang Aro (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (31/10), menyebabkan bukit longsor dan menimbun delapan rumah di Jorong Pinti Kayu Gadang, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.
"Longsor terjadi Sabtu sekitar pukul sekitar 02.00 WIB. Dari delapan rumah yang tertimpa longsor, tiga di antaranya rusak berat sementara lima lainnya rusak ringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Editorial, di Padang Aro, Sabtu.
Ia mengatakan delapan keluarga yang rumah mereka tertimpa longsor tersebut sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan saat ini mereka sementara mengungsi di rumah sanak keluarga.
Petugas BPBD bersama masyarakat setempat telah gotong royong untuk menyingkirkan lumpur yang menimbun kedelapan rumah tersebut. Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako dan peralatan rumah tangga.
Ia menyatakan mayoritas permukiman warga di Pinti Kayu berada di pinggir bukit sehingga rawan bahaya longsor.
Selain longsor, katanya, hujan lebat juga menyebabkan air sungai Pinti Kayu meluap dan mengakibatkan banjir. Air luapan sungai Pinti Kayu membuat 15 hektare tanaman padi masyarakat di daerah itu rusak berat.
Ia juga mengatakan arus deras sungai juga membuat tebing sungai longsor sepanjang 500 meter.
Banjir juga terjadi di Sungai Pangkur, Nagari Pakan Rabaa, kecamatan yang sama. Banjir di Sungai Pangkur membuat alur sungai tertimbun sedimen sepanjang 700 meter, sebutnya.
"Arus Sungai Pangkur juga membuat tembok penahan tebing roboh sepanjang 50 meter yang mengancam tiga rumah warga hanyut," katanya.
Hujan lebat pada Jumat (31/10) juga menciptakan banjir di Sungai Batang Kula, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Banjir di daerah itu membawan sedimen yang memenuhi sungai sepanjang 750 meter.
"Kerugian dari semua bencana ini berkisar Rp300 juta," katanya.
"Longsor terjadi Sabtu sekitar pukul sekitar 02.00 WIB. Dari delapan rumah yang tertimpa longsor, tiga di antaranya rusak berat sementara lima lainnya rusak ringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Editorial, di Padang Aro, Sabtu.
Ia mengatakan delapan keluarga yang rumah mereka tertimpa longsor tersebut sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan saat ini mereka sementara mengungsi di rumah sanak keluarga.
Petugas BPBD bersama masyarakat setempat telah gotong royong untuk menyingkirkan lumpur yang menimbun kedelapan rumah tersebut. Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako dan peralatan rumah tangga.
Ia menyatakan mayoritas permukiman warga di Pinti Kayu berada di pinggir bukit sehingga rawan bahaya longsor.
Selain longsor, katanya, hujan lebat juga menyebabkan air sungai Pinti Kayu meluap dan mengakibatkan banjir. Air luapan sungai Pinti Kayu membuat 15 hektare tanaman padi masyarakat di daerah itu rusak berat.
Ia juga mengatakan arus deras sungai juga membuat tebing sungai longsor sepanjang 500 meter.
Banjir juga terjadi di Sungai Pangkur, Nagari Pakan Rabaa, kecamatan yang sama. Banjir di Sungai Pangkur membuat alur sungai tertimbun sedimen sepanjang 700 meter, sebutnya.
"Arus Sungai Pangkur juga membuat tembok penahan tebing roboh sepanjang 50 meter yang mengancam tiga rumah warga hanyut," katanya.
Hujan lebat pada Jumat (31/10) juga menciptakan banjir di Sungai Batang Kula, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Banjir di daerah itu membawan sedimen yang memenuhi sungai sepanjang 750 meter.
"Kerugian dari semua bencana ini berkisar Rp300 juta," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: