Rini: pasokan BBM cukup hingga akhir tahun
31 Oktober 2014 13:41 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) berbincang dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Mochamad Basuki Hadimuljono sebelum rapat terbatas kabinet bidang perekonomian di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (30/10). Ratas kabinet perdana tersebut membahas berbagai persoalan ekonomi Indonesia terkini seperti potensi pendapatan negara dari pajak yang selama ini belum maksimal. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi mencukupi sampai dengan akhir tahun 2014.
"Kemarin (Kamis, 30/10), saya bicara dengan Direksi Pertamina, pasokan cukup. Tidak ada masalah. Jadi, tidak ada masalah," kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Rini, kesiapan BBM cukup baik, sehingga tidak melihat kemungkinan kekurangan.
"Saya cukup tenang karena pasokan BBM tersedia," ujarnya.
Meski begitu, Rini yang baru dilantik 27 Oktober 2014 sebagai menteri Kabinet Kerja periode 2014--2019 ini menuturkan, jika pengelolaan pasokan BBM tidak hati-hati maka kemungkinan akan ada kekurangan.
"Tetapi kalau dilihat kemarin setelah saya bicara dengan Pertamina, pasokan cukup," ujarnya.
Rini melanjutkan, persoalan pasokan BBM, Presiden Joko Widodo menekankan bagaimana mulai mengalihkan subsidi dari subsidi konsumsi ke produksi, salah satunya dengan kartu rekening.
"Hal ini semuanya tergantung dari diri kita sendiri, apakah kita dapat mengalihkannya. Kalau dilihat dari APBN kita sekarang, memang berat sekali, ditambah dengan harga minyak saat ini," ujarnya.
Pemerintah diketahui sudah mengunci kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kiloliter sampai dengan akhir tahun 2014. (Baca juga: Pemerintah jamin pasokan BBM bersubsidi cukup)
Sementara itu pemerintah juga mengisyaratkan akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum 1 Januari 2015.
(R017)
"Kemarin (Kamis, 30/10), saya bicara dengan Direksi Pertamina, pasokan cukup. Tidak ada masalah. Jadi, tidak ada masalah," kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Rini, kesiapan BBM cukup baik, sehingga tidak melihat kemungkinan kekurangan.
"Saya cukup tenang karena pasokan BBM tersedia," ujarnya.
Meski begitu, Rini yang baru dilantik 27 Oktober 2014 sebagai menteri Kabinet Kerja periode 2014--2019 ini menuturkan, jika pengelolaan pasokan BBM tidak hati-hati maka kemungkinan akan ada kekurangan.
"Tetapi kalau dilihat kemarin setelah saya bicara dengan Pertamina, pasokan cukup," ujarnya.
Rini melanjutkan, persoalan pasokan BBM, Presiden Joko Widodo menekankan bagaimana mulai mengalihkan subsidi dari subsidi konsumsi ke produksi, salah satunya dengan kartu rekening.
"Hal ini semuanya tergantung dari diri kita sendiri, apakah kita dapat mengalihkannya. Kalau dilihat dari APBN kita sekarang, memang berat sekali, ditambah dengan harga minyak saat ini," ujarnya.
Pemerintah diketahui sudah mengunci kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kiloliter sampai dengan akhir tahun 2014. (Baca juga: Pemerintah jamin pasokan BBM bersubsidi cukup)
Sementara itu pemerintah juga mengisyaratkan akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum 1 Januari 2015.
(R017)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: