New York, Amerika Serikat (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengirim utusan khusus ke Burkina Faso untuk membantu mengakhiri gelombang kekerasan yang melanda negara Afrika Barat, Kamis (30/10).

Utusan khusus PBB untuk Afrika Barat, Mohamed Ibn Chambas, akan tiba di Burkina Faso pada hari Jumat sebagai bagian dari misi perdamaian bersama dengan Uni Afrika dan Economic Community Of West African States/ECOWAS (Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat), lapor AFP.

"Sekjen PBB Ban Ki-moon mengikuti perkembangan situasi keamanan yang makin memburuk dengan penuh keprihatinan di Burkina Faso," kata juru bicaranya Stephane Dujarric.

Juru bicara itu mengatakan Sekjen PBB menyerukan semua pihak untuk mengakhiri penggunaan kekerasan, mengambil sikap yang tenang dan menahan diri, dan menggunakan dialog untuk menyelesaikan semua isu yang beredar.

Sebelumnya, ada sejumlah demonstran di Burkina Faso yang memaksa pemerintah untuk membatalkan pemungutan suara pada memungkinkan Presiden Blaise Compaore untuk memperpanjang masa pemerintahannya yang sudah berjalan selama 27 tahun.

Massa yang marah akhirnya mengamuk dan membakar gedung parlemen dalam sebuah gelombang kekerasan.

Satu orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan yang terjadi tepat sebelum anggota parlemen memperbolehkan Compaore untuk mengikuti pemilihan umum tahun depan.

Presiden Blaise Compaore mengambil alih kekuasaan Burkina Faso dalam aksi kudeta pada 1987

"Ban Ki-moon sedih atas hilangnya nyawa akibat peristiwa tersebut," kata Dujarric. (A050)