Peningkatan investasi kunci pertumbuhan ekonomi 2015
30 Oktober 2014 21:59 WIB
ilustrasi Pengamat ekonomi Sri Adiningsih (kiri) bersama Arif Budimanta berdiskusi dengan sejumlah pakar ekonomi lainnya di Jakarta, Senin( 1/9). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Yogyakarta (ANTARA News) - Peningkatan investasi di berbagai sektor menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2015 sehingga perlu terus didorong, kata ekonom Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih.
"Tren kepercayaan kalangan pengusaha serta investor yang cukup menguat terhadap pemerintahan baru jangan disia-siakan. Peluang itu bisa menjadi kunci pertumbuhan ekonomi 2015," kata Sri Adiningsih di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, investasi merupakan salah satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi yang paling prosepektif saat ini, di samping konsumsi dan nilai ekspor.
Hal itu, menurut dia, diindikasikan dengan menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) secara bertahap sejak pelantikan Presiden Jokowi hingga saat ini.
"Investasi memang yang paling memungkinkan mampu secara siginifikan digenjot pada awal-awal pemerintahan baru Presiden Jokowi," kata dia.
Pertumbuhan investasi yang perlu terus didorong, menurut dia, bukan hanya berkaitan dengan penanaman modal dalam negeri maupun modal asing semata, melainkan juga menyangkut belanja modal.
Dengan pertumbuhan investasi yang tinggi, menurut dia, akan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja baru sehingga pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,8 persen sesuai yang ditargetkan dalam APBN 2015 akan lebih mudah tercapai.
Meski demikian, ia mengatakan, tingginya investasi juga bergantung kebijakan pemerintah yang pro investor yang antara lain berkaitan dengan kemudahan perizinan usaha melalui penataan birokrasi yang lebih efisien.
"Sejak 2011 pertumbuan ekonomi Indonesia terus merosot, keadaan itu harus dibalik mulai saat ini dengan kebijakan pemerintah yang mendukung," kata Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
"Tren kepercayaan kalangan pengusaha serta investor yang cukup menguat terhadap pemerintahan baru jangan disia-siakan. Peluang itu bisa menjadi kunci pertumbuhan ekonomi 2015," kata Sri Adiningsih di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, investasi merupakan salah satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi yang paling prosepektif saat ini, di samping konsumsi dan nilai ekspor.
Hal itu, menurut dia, diindikasikan dengan menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) secara bertahap sejak pelantikan Presiden Jokowi hingga saat ini.
"Investasi memang yang paling memungkinkan mampu secara siginifikan digenjot pada awal-awal pemerintahan baru Presiden Jokowi," kata dia.
Pertumbuhan investasi yang perlu terus didorong, menurut dia, bukan hanya berkaitan dengan penanaman modal dalam negeri maupun modal asing semata, melainkan juga menyangkut belanja modal.
Dengan pertumbuhan investasi yang tinggi, menurut dia, akan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja baru sehingga pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,8 persen sesuai yang ditargetkan dalam APBN 2015 akan lebih mudah tercapai.
Meski demikian, ia mengatakan, tingginya investasi juga bergantung kebijakan pemerintah yang pro investor yang antara lain berkaitan dengan kemudahan perizinan usaha melalui penataan birokrasi yang lebih efisien.
"Sejak 2011 pertumbuan ekonomi Indonesia terus merosot, keadaan itu harus dibalik mulai saat ini dengan kebijakan pemerintah yang mendukung," kata Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: