Sukabumi (ANTARA News) - Jenazah almarhum aktivis Angkatan 66 Soegeng Sarjadi yang juga pengamat politik dan mantan anggota DPRD serta MPR RI, dimakamkan di kompleks Masjid Asshalihin yang baru saja dibangunnya.
Begitu tiba di rumah duka, jenasah langsung dibawa ke masjid di Kampung Nagrok, Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 16.00 WIB untuk disolatkan dan dimakamkan sekitar pukul 16.20 WIB.
Pada prosesi pemakaman tersebut turut hadir Duta Besar Negara Islam Iran, mantan menteri pada era almarhum dan Muspida Kota/Kabupaten Sukabumi.
"Kami merasa kehilangan dengan sosok almarhum yang tidak kenal lelah membangun bangsa ini agar lebih baik, bahkan semasa perjuangan pada 1966 lalu, beliau merupakan orang yang paling kritis dan berani melawan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat," kata sahabat almarhum yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja RI pada era Orde Baru, Abdul Latief kepada Antara, Kamis.
Almarhum meninggalkan seorang istri, anak dan cucunya. Semasa hidup, Soegeng kerap memberikan solusi dan kebijakan serta masukan untuk pemerintah dan legislatif agar bisa membuat kebijakan yang selalu berpihak pada rakyat.
Gagasannya selalu menjadi batu pijakan baik pemerintah daerah maupun pusat untuk mengeluarkan kebijakan, serta dituangkan dalam buku. Soegeng juga mendirikan yayasan Soegeng Sarjadi Syndicate.
Soegeng meninggal dunia hari ini sekitar pukul 09.05 WIB dalam usia 72 tahun di RS Petra Medika Sentul, Bogor, setelah mengeluh sakit.
Soegeng Sarjadi dimakamkan di kompleks masjid
30 Oktober 2014 18:54 WIB
Soegeng Sarjadi pada foto tahun 2011 (ANTARA/Reza Fitriyanto)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: