Jayapura (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, diminta agar menertibkan dan mengawasi dengan ketat pengiriman amunisi ke Papua.

"Pengawasan itu agar amunisi tidak disalahgunakan dengan diperjual belikan kepada kelompok bersenjata," kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura, Kamis.

Dikatakan, tertangkapnya anggota polisi dan TNI sebagai penjual amunisi ke kelompok bersenjata tidak mengagetkan karena hal itu sudah pernah dilaporkan namun tidak pernah ada tindak lanjut.

Kelompok bersenjata Papua berani bayar mahal untuk peluru-peluru itu, hingga Rp 1 juta/butir, yang menggoda para oknum personel Kepolisian Indonesia dan TNI setempat itu.



Tim Khusus Polda Papua, Minggu (26/10), berhasil menangkap Brigadir Polisi Satu Tanggam Jikwa, anggota Polsek Nduga, bersama barang bukti 260 amunisi dari berbagai kaliber.

Selain itu tim juga menangkap lima anggota kelompok bersenjata, termasuk dua DPO yakni Rambo Wonda alias Kolor alias Enggaranggo Wonda dan Derius Wanimbo alias Rambo Tolikara.