Damaskus (ANTARA News) - Kelompok fanatik ISIS membebaskan 25 siswa Kurdi yang diculiknya di Provinsi Aleppo, Suriah Utara, kata satu kelompok pemantau pada Rabu (29/10).

Siswa yang dibebaskan tersebut, katanya, adalah bagian dari 150 pelajar Kurdi yang diculik oleh petempur ISIS pada akhir Mei di Kota Kecil Manbej di Aleppo, setelah mereka menyelesaikan ujian mereka.

Satu kelompok pemantau menyatakan ISIS telah membebaskan puluhan pelajar yang diculiknya sebelumnya dan masih menyandera yang lain dengan dalih bahwa keluarga mereka adalah anggota Uni Demokratik Kurdi (PYD).

Semua pelajar yang diculik berasal dari Kota Ayn Al-Arab, yang juga dikenal dengan nama Kobane --yang kebanyakan warganya adalah orang Kurdi--, tempat pertempuran sengit telah berkecamuk sejak lebih dari satu bulan lalu antara petempur ISIS dan gerilyawan Kurdi.

Kelompok pemantau tersebut tak memberi perincian mengenai alasan pembebasan pelajar yang diculik itu, demikian laporan Xinhua.

ISIS melancarkan serangan besarnya terhadap Ayn Al-Arab pada 15 September, dalam upaya merebut kota tersebut, yang akan memungkinkan kelompok fanatik itu menghubungkan Ar-Raqqa --yang diumumkan secara sepihak sebagai Ibu Kota Provinsi-- dengan kota kecil Kurdi dan membentangkan wilayahnya ke daerah yang berbatasan dengan Turki.

ISIS telah merebut lebih dari 300 desa di seluruh kota tersebut dan menyerbu beberapa bagiannya setelah memaksa lebih dari 160.000 orang menyelamatkan diri ke negara tetangga Suriah, Turki.

(Uu.C003)