Jakarta (ANTARA News) - Korps Adhyaksa atau Kejaksaan Agung masih menunggu kehadiran jaksa agung baru yang sampai sekarang belum ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana di Jakarta, Rabu, mengaku dirinya menunggu kepastian jaksa agung baru.

"Ya kita menunggu adanya Keppres jaksa agung," katanya.

Saat ini, Kejagung sudah hampir satu pekan dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung (Waja) Andhi Nirwanto yang telah ditunjuk sebagai Pelaksana Teknis (Plt).

Penunjukkan Plt itu setelah masa jabatan Jaksa Agung Basrief Arief berakhir seiring berakhirnya kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kapuspenkum mengharapkan jaksa agung mendatang berasal dari internal kejaksaan karena sudah memahami kinerja korps Adhyaksa.

Sementara itu, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) mengharapkan jaksa agung mendatang bisa seberani Baharuddin Lopa, setenang, Basrief Arief dan sepintar Andi Hamzah.

"Terkait keberadaan kejagung sebagai duta hukum dari presiden, maka diharapkan setidaknya memenuhi kriteria tersebut", kata Komisioner KKRI, Kaspudin Nor, di Jakarta, Rabu.

Dirinya menyatakan jika di internal kejaksaan ada yang memenuhi kualifikasi seperti itu, maka tidak jadi masalah. Pasalnya, keberadaan kejagung itu berbeda dengan penegak hukum lainnya mengingat sebagai perwakilan dari presiden atau pemerintah.

Di bagian lain, ia menyatakan semakin cepat semakin baik jika Presiden Joko Widodo segera memilih jaksa agung yang baru.

"Kendati demikian, saya menghargai adanya pertimbangan yang matang dari Pak Presiden, artinya tidak perlu grasak grusuk," kata Kaspudin Nor yang juga pengajar Fakultas Hukum Universitas Satyagama dan malang melintang di dunia advokat.

(R021)