Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Kabinet Kerja, Retno Marsudi, mengatakan Kementerian Luar Negeri akan menjalankan diplomasi luar negeri Indonesia yang pro-rakyat.

"Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia harus membumi dan tidak boleh berjarak dengan kepentingan rakyat. Oleh karena itu, diplomasi yang akan dilakukan Kementerian Luar Negeri adalah diplomasi pro-rakyat, diplomacy for the people," kata Retno Marsudi dalam acara konferesi pers pertamanya sebagai Menlu RI di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, para diplomat dan perwakilan Indonesia di luar negeri harus menjalankan diplomasi yang tegas dan bermartabat serta membuka peluang bagi kepentingan rakyat Indonesia.

"Dalam pelaksanaan diplomasi luar negeri, kita akan menjalankan diplomasi yang tegas dan bermartabat. Diplomasi itu harus dapat memberi solusi yang menjembatani perbedaan dan membuka peluang untuk kepentingan negara dan rakyat Indonesia," ujar dia.

Ia bahkan mengatakan para diplomat Indonesia di luar negeri pun harus mau "blusukan" untuk membangun jaringan dan melakukan lobi bagi kepentingan rakyat, seperti perluasan pasar untuk produk-produk dan promosi pariwisata Indonesia.

"Kalau untuk anggaran mudah-mudahan (ada), tetapi kami sudah terbiasa untuk bekerja dengan apa yang ada. Namanya juga diplomat, pejuang. Kita bisa melobi dengan membangun link. Kita optimalkan apa yang ada," tutur Menlu baru itu.

Retno juga menyebutkan beberapa langkah yang akan dilakukan Kementerian Luar Negeri untuk menjalankan visi, misi dan program pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yakni Trisakti dan Kemaritiman.

Salah satu langkah itu terkait dengan kedaulatan Indonesia di bidang politik yang termasuk dalam tiga pilar Trisakti.

"Untuk kedaulatan di bidang politik, apa yang akan dilakukan di dalam negeri adalah menjaga kedaulatan NKRI. Hal ini akan dilakukan secara tegas dan jelas," ucapnya.

"Beberapa perjanjian perbatasan akan terus dilakukan, dan ada beberapa yang sudah diselesaikan. Kementerian Luar Negeri akan terus melakukan negosiasi untuk masalah-masalah perbatasan Indonesia," lanjutnya.

Retno Marsudi terpilih menggantikan Marty Natalegawa menjadi Menteri Luar Negeri RI untuk lima tahun mendatang. Ia merupakan menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia.

Sebelum menjadi Menlu, Retno menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda.

(Y012)