Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai salah satu faktor yang menyebabkan politisi sering ribut adalah mereka kurang membaca dan hanya menelan mentah-mentah informasi yang tersedia di hadapan mereka.
"Selama ini yang terjadi oknum politisi lebih banyak mendengar, sementara membaca kurang akhirnya banyak memperoleh informasi bersifat gosip, jadinya ribut," kata Basuki pada sebuah acara di Jakarta, Rabu.
Menurut Ahok, apa pun profesi dan jabatannya, seseorang mesti banyak membaca sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.
"Jangan seperti di kampung saya (Belitung) ada yang mahir dan banyak tahu, tapi sepotong-sepotong karena tahunya hanya dari mendengar ketika duduk di warung kopi," kata dia.
Oleh sebab itu, jika menjadi pejabat, maka modal utama adalah membaca dan bukan hanya mendengar apalagi kalau cuma berita gosip.
Ia mengatakan selama ini sudah kenyang menjadi korban fitnah dan disebut macam-macam akibat orang yang hanya membaca sepotong-potong.
"Misalnya saya dituduh mau merobohkan masjid di Taman Ismail Marzuki, padahal mau kita perbesar dan dibuat lebih bagus, tapi karena baca sepotong-sepotong dituduh lain, "kata dia.
Malas baca membuat politisi ribut terus, kata Ahok
29 Oktober 2014 16:48 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (ANTARA)
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: