Rabat (ANTARA News) - Maroko telah menangkap tiga pria - seorang Prancis, Prancis-Maroko dan Aljazair - yang dituduh merencanakan bergabung dengan kelompok jihad Negara Islam (IS), kata kementerian dalam negeri Selasa.

Warga Prancis-Maroko dan Prancis ditahan pada Senin setelah diduga "terlibat dalam aktivitas dan propaganda" termasuk menyebarluaskan siaran pers dan rekaman video "meminta maaf atas tindakan teroris," kata Kantor Berita Negara MAP, mengutip pernyataan kementerian.

Dikatakan kedua orang itu bersiap-siap untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam (IS), pejuang yang telah menyita sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.

Warga Aljazair ditangkap di pusat kota Fez setelah diduga berencana untuk melakukan perjalanan guna bergabung dengan istrinya, yang sudah menjadi anggota IS, yang juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), kata pernyataan.

Pada pertengahan Oktober pihak berwenang mengumumkan penangkapan seorang Maroko, dengan dua putri belia Prancisnya, saat ia berusaha untuk bergabung dengan kelompok ekstremis itu.

Lebih dari 2.000 pejuang jihad Maroko, termasuk mereka yang berkewarganegaraan ganda, saat ini berjuang di Suriah dan Irak, kata pihak yang berwenang demikian AFP.
(H-AK)