Pengelolaan sampah bisa tingkatkan perekonomian masyarakat
28 Oktober 2014 20:53 WIB
ilustrasi--Pengrajin Tong Sampah Perajin menyelesaikan pembuatan tong sampah di Tangerang, Banten, Rabu (3/9). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Asf/ama/14) ()
Padang (ANTARA News) - Pengelolaan sampah yang baik dengan menggunakan teknologi tepat guna akan menjadi nilai ekonomis dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Sumatera Barat (Sumbar) Suprapto di Padang, Selasa.
"Sampah-sampah yang berasal dari limbah rumah tangga maupun industri memiliki nilai ekonomi, asalkan ada kemauan masyarakat untuk mengelolanya, serta didukung teknologi tepat guna," katanya.
Ia mencontohkan, adanya sampah rumah tangga berbahan plastik yang bisa dijadikan kerajinan tangan serta souvenir yang punya nilai seni dan layak jual.
Suprapto mengungkapkan, selama ini Dinas Prasjal Tarkim sudah menyulap sampah-sampah tertentu untuk menjadi komoditi yang memberi nilai tambah bagi perekonomian, serta membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat, melalui pengelolaan yang intens pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional.
Upaya tersebut katanya, telah menghantarkan Sumbar mendapat penghargaan nasional dalam hal pengelolaan sampah secara nasional. Meski hanya sebagai juara harapan II pada penilaian secara nasional, namun kreativitas yang dilakukan Dinas Prasjal Tarkim ini berhasil menjadikan Sumbar sebagai rujukan pengelolaan sampah standar nasional.
Suprapto mengajak seluruh pihak dan masyarakat untuk memperkuat komitmen agar bertindak nyata mengelola sampah tersebut. Karena setiap individu merupakan sumber penghasil sampah utama.
"Untuk memudahkan pengelolaan, masyarakat sebaiknya memisahkan sampah organik maupun anorganik," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berinovasi dalam hal pengelolaan sampah dengan memanfaatkan berbagai teknologi, dan selanjutnya mensosialisasikan terobosan trsebut kepada masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Sumatera Barat (Sumbar) Suprapto di Padang, Selasa.
"Sampah-sampah yang berasal dari limbah rumah tangga maupun industri memiliki nilai ekonomi, asalkan ada kemauan masyarakat untuk mengelolanya, serta didukung teknologi tepat guna," katanya.
Ia mencontohkan, adanya sampah rumah tangga berbahan plastik yang bisa dijadikan kerajinan tangan serta souvenir yang punya nilai seni dan layak jual.
Suprapto mengungkapkan, selama ini Dinas Prasjal Tarkim sudah menyulap sampah-sampah tertentu untuk menjadi komoditi yang memberi nilai tambah bagi perekonomian, serta membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat, melalui pengelolaan yang intens pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional.
Upaya tersebut katanya, telah menghantarkan Sumbar mendapat penghargaan nasional dalam hal pengelolaan sampah secara nasional. Meski hanya sebagai juara harapan II pada penilaian secara nasional, namun kreativitas yang dilakukan Dinas Prasjal Tarkim ini berhasil menjadikan Sumbar sebagai rujukan pengelolaan sampah standar nasional.
Suprapto mengajak seluruh pihak dan masyarakat untuk memperkuat komitmen agar bertindak nyata mengelola sampah tersebut. Karena setiap individu merupakan sumber penghasil sampah utama.
"Untuk memudahkan pengelolaan, masyarakat sebaiknya memisahkan sampah organik maupun anorganik," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berinovasi dalam hal pengelolaan sampah dengan memanfaatkan berbagai teknologi, dan selanjutnya mensosialisasikan terobosan trsebut kepada masyarakat.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: