Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memintatidak ada lagi warga yang tinggal di sepanjang kawasan bantaran kali atau waduk yang ada di seluruh wilayah ibu kota.
"Kita sudah berulang-ulang kali memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak ada lagi warga yang tinggal di bantaran kali atau waduk karena berbahaya," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang bantaran sungai dapat menyumbat aliran sungai, sehingga saat sungai meluap, terjadilah banjir.
"Rumah-rumah yang ada di pinggir kali itu tidak bagus karena bisa menyumbat jalannya aliran sungai. Akibat, saat hujan deras dan air sungai meluap, airnya tidak bisa mengalir ke mana-mana," ujar Ahok.
Oleh karena itu, dia menuturkan sampai dengan saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tidak membangun hunian di pinggir kali.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku telah memerintahkan seluruh camat dan lurah agar bekerja bakti dengan warga untuk membersihkan saluran-saluran kecil.
"Saluran-saluran kecil itu kan biasanya banyak sekali yang mampet (tersumbat) karena sampah dan lain-lain. Makanya, kita minta camat, lurah dan warga untuk membersihkannya," tutur Ahok.
Dia mengungkapkan saluran-saluran kecil itu memiliki peran yang sangat penting, terutama saat musim hujan. Maka dari itu, tidak boleh sampai tersumbat.
"Karena saluran-saluran kecil itu lah yang berfungsi mengalirkan air sungai yang meluap ke waduk. Kalau sampai mampet, maka airnya tidak akan bisa mengalir kemana-mana," ungkap Ahok.
Ahok: Jangan ada lagi yang tinggal di bantaran kali
28 Oktober 2014 17:34 WIB
(ANTARA/Ujang Zaelani)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: