Perilaku politisi pengaruhi ekonomi nasional
28 Oktober 2014 14:10 WIB
Dokumentasi pekerja migran Indonesia antri menabung dan mengirim uang ke tanah air (remitansi) di Kantor Remitansi Bank Mandiri Hongkong, Minggu (26/10). Hingga September 2014, frekuensi remitansi pekerja migran Indonesia melalui Bank Mandiri Hongkong mencapai 42.596 transaksi senilai lebih dari Rp143 miliar, sementara hampir seperempat dari total 150.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong, saat ini tercatat sebagai nasabah Tabungan Mandiri di Indonesia. (ANTARA FOTO/Audy Alwi)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Gatot M Suwondo, menyatakan, perubahan struktur kabinet
berpengaruh terhadap struktural di legislatif, akan sedikit menunda kerja kabinet.
"Kita tahu struktur kabinet berubah. Menteri Koordinator tambah satu, dan bukan hanya di eksekutif, itu kaitannya sama legislatif, partnernya sama komisi berapa, belum lagi dirjen dan sebagainya. Kalau semuanya berjalan lancar, enam bulan itu baru akan bekerja," ujar Suwondo, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kinerja elit politik akan turut mempengaruhi kinerja perekonomian ke depannya, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan pasar bebas perbankan 2020, dia menyatakan siap untuk bersaing dengan perbankan asing.
"Kami siapkan bukan hanya bank, tapi juga anak perusahaan untuk bersaing di pasar regional," ujar dia.
Pada sisi lain, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 akan datar, relatif sama dengan pertumbuhan ekonomi pada 2014, di kisaran 5-5,5 persen.
"Kita tahu struktur kabinet berubah. Menteri Koordinator tambah satu, dan bukan hanya di eksekutif, itu kaitannya sama legislatif, partnernya sama komisi berapa, belum lagi dirjen dan sebagainya. Kalau semuanya berjalan lancar, enam bulan itu baru akan bekerja," ujar Suwondo, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kinerja elit politik akan turut mempengaruhi kinerja perekonomian ke depannya, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan pasar bebas perbankan 2020, dia menyatakan siap untuk bersaing dengan perbankan asing.
"Kami siapkan bukan hanya bank, tapi juga anak perusahaan untuk bersaing di pasar regional," ujar dia.
Pada sisi lain, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 akan datar, relatif sama dengan pertumbuhan ekonomi pada 2014, di kisaran 5-5,5 persen.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: