Dua paus biru yang terdampar di Lembata mati
28 Oktober 2014 13:22 WIB
Lima paus terdampar di Teluk Waienga, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. (REUTERS/Lucas Jackson)
Kupang (ANTARA News) - Dua dari lima paus biru yang terdampar di Teluk Waienga, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan mati.
Wakil Bupati Lembata Viktor Mado Watun mengatakan dua paus yang mati sudah dipotong dan dibagikan kepada warga.
"Ada lima paus yang terdampar. Sampai Senin (27/10) malam sudah dua ekor yang mati karena kemungkinan stres," katanya saat dihubungi melalui telepon dari Kupang, Selasa.
Menurut dia, dua paus yang mati panjangnya sekitar 25 meter sementara tiga paus lain yang masih hidup panjangnya sekitar 35 meter.
Ia menambahkan, petugas berusaha mengeluarkan tiga paus biru yang masih hidup dari teluk dangkal dan membawanya ke tengah laut.
"Pemerintah dan masyarakat sudah berupaya maksimal selama beberapa hari ini untuk mengevakuasi lima paus ke tengah laut, namun tetap saja tidak berhasil," katanya.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang melakukan koordinasi dengan para tokoh adat untuk menggelar ritual adat bersama guna mengembalikan paus-paus tersebut ke tengah laut.
"Semua usaha sudah kita lakukan dan rencananya akan digelar upacara adat. Ritual adat ini diharapkan bisa mengembalikan paus ini ke lautan lepas," katanya.
Wakil Bupati Lembata Viktor Mado Watun mengatakan dua paus yang mati sudah dipotong dan dibagikan kepada warga.
"Ada lima paus yang terdampar. Sampai Senin (27/10) malam sudah dua ekor yang mati karena kemungkinan stres," katanya saat dihubungi melalui telepon dari Kupang, Selasa.
Menurut dia, dua paus yang mati panjangnya sekitar 25 meter sementara tiga paus lain yang masih hidup panjangnya sekitar 35 meter.
Ia menambahkan, petugas berusaha mengeluarkan tiga paus biru yang masih hidup dari teluk dangkal dan membawanya ke tengah laut.
"Pemerintah dan masyarakat sudah berupaya maksimal selama beberapa hari ini untuk mengevakuasi lima paus ke tengah laut, namun tetap saja tidak berhasil," katanya.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang melakukan koordinasi dengan para tokoh adat untuk menggelar ritual adat bersama guna mengembalikan paus-paus tersebut ke tengah laut.
"Semua usaha sudah kita lakukan dan rencananya akan digelar upacara adat. Ritual adat ini diharapkan bisa mengembalikan paus ini ke lautan lepas," katanya.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: