Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga harus turun dan berkomunikasi langsung dengan KONI di daerah untuk menyerap aspirasi dan permasalahan olahraga di daerah untuk pengembangan prestasi atlet.

"Menpora yang baru harus sering turun ke daerah, tidak hanya tunggu laporan di pusat. Karena informasi dan masukan dari daerah riil tentang apa yang dihadapi dalam pembinaan atlet," kata Ketua KONI Kota Bandung Aan Johana di Bandung, Senin.

Menurut dia Aan harus harus bisa menerima masukan-masukan dari daerah. Karena daerah sebagai ujung tombak yang harus dihargai dan dilanjutkan di pusat. Sehingga terjalin sinergi pembinaan di pusat dengan upaya yang dilakukan di daerah.

Aan Johana mengharapkan ada gebrakan dari Menpora Imam Nahrowi untuk mengangkat dan mendobrak prestasi, pada saat prestasi olahraga tengah terpuruk.

"Saya berharap Menpora melihat kondisi pembinaan dari dekat di pusat dan di daerah. Padahal kami di daerah tak putus-putusnya membina, tapi tidak kerap tak termanfaatkan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga berharap adanya peningkatan sarana dan prasarana latihan atlet olahraga di daerah. Dengan mendorong pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan perhatian ke sektor olahraga.

"Kami di kalanagan bawah sangat menantikan prestasi olahraga di level nasional lebih bagus lagi melalui Menpora yang baru," katanya.

Ia mengaku sempat khawatir karena ada wacana Kemenpora akan ditiadakan pada Kabinet Jokowi-JK.Namun akhirnya kekhawatiran itu tidak terjadi dan kementerian itu tetap ada.

"Sosok Menpora Imam Nahrowi lebih dikenal pada aktivitas kepemudaan dibandingkan pada olahraga namun ia berharap tidak menyurutkan harapan untuk bisa memberikan gebrakan positif di bidang olahraga," kata Ketua KONI Kota Bandung itu menambahkan.