Ini titik banjir di Tangerang jelang musim hujan
27 Oktober 2014 14:40 WIB
Banjir Tangerang Sejumlah rumah penduduk terendam banjir hingga 2.5 meter di kawasan Periuk, Tangerang, Banten, Selasa (17/1). Air kiriman dari pintu air batubelah Bogor tersebut merendam sekitar 600 rumah warga dan membuat 1000 warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. (ANTARA/Lucky.R) ()
Tangerang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, melakukan pemetaan titik banjir yang berasal dari luapan sungai dan kali jelang musim penghujan.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan, terdapat tiga wilayah yakni Barat, Tengah dan Timur yang merupakan titik banjir di Tangerang.
Untuk di wilayah Barat seperti Periuk, Jatiuwung dan lainnya, biasanya banjir disebabkan dari Kali Sabi dan Cirarab. Maka itu, saat ini telah dipersiapkan Situ Bulakan yang terintegrasi dengan Situ buatan milik pengembang perumahan melalui sistem pompanisasi.
"Ketika ada luapan air dari kali maupun sungai, bisa kita alihkan ke situ yang kini pun terus dilakukan normalisasi," ujarnya.
Untuk wilayah Timur meliputi Cipondoh, Ciledug, Karang Tengah dan lainnya, biasanya banjir dari Kali Angke dan Cantiga. Pada pekan ini, akan dilakukan pembayaran untuk pembebasan lahan warga.
Pemkot Tangerang akan bekerjasama dengan Pemprov DKI terkait normalisasi karena berbatasan langsung.
Sedangkan untuk wilayah Tengah, banjir akibat dari sungai cisadane. Untuk mengatasinya, akan dilakukan penurapan oleh pemerintah pusat.
"Nanti akan dilakukan normalisasi skala besar oleh pemerintah pusat," katanya.
Sementara itu, Pemkot Tangerang Selatan, dalam menghadapi musim hujan, terus melakukan pengerukan beberapa kali seperti kali ciputat
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menuturkan, endapan di kali ciputat sudah tebal mencapai dua meter. Ia melakukan pelebaran beberapa kali karena telah melakukan penyempitan.
Pengerjaan pengerukan kali, bukan masuk dalam bagian proyek tetapi penanganan darurat dalam menghadapi musim hujan.
"Pengerjaan menggunakan fasilitas yang ada di dinas Bina Marga dan SDA," katanya.
Pengerukan pun dilakukan di kali di Pondok Pucung, Sungai Cibenda di Pamulang. Kali dan sungai tersebut menerima aliran air dari Bogor.
"Beberapa bangunan yang melanggar pun dibongkar," ujarnya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan, terdapat tiga wilayah yakni Barat, Tengah dan Timur yang merupakan titik banjir di Tangerang.
Untuk di wilayah Barat seperti Periuk, Jatiuwung dan lainnya, biasanya banjir disebabkan dari Kali Sabi dan Cirarab. Maka itu, saat ini telah dipersiapkan Situ Bulakan yang terintegrasi dengan Situ buatan milik pengembang perumahan melalui sistem pompanisasi.
"Ketika ada luapan air dari kali maupun sungai, bisa kita alihkan ke situ yang kini pun terus dilakukan normalisasi," ujarnya.
Untuk wilayah Timur meliputi Cipondoh, Ciledug, Karang Tengah dan lainnya, biasanya banjir dari Kali Angke dan Cantiga. Pada pekan ini, akan dilakukan pembayaran untuk pembebasan lahan warga.
Pemkot Tangerang akan bekerjasama dengan Pemprov DKI terkait normalisasi karena berbatasan langsung.
Sedangkan untuk wilayah Tengah, banjir akibat dari sungai cisadane. Untuk mengatasinya, akan dilakukan penurapan oleh pemerintah pusat.
"Nanti akan dilakukan normalisasi skala besar oleh pemerintah pusat," katanya.
Sementara itu, Pemkot Tangerang Selatan, dalam menghadapi musim hujan, terus melakukan pengerukan beberapa kali seperti kali ciputat
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menuturkan, endapan di kali ciputat sudah tebal mencapai dua meter. Ia melakukan pelebaran beberapa kali karena telah melakukan penyempitan.
Pengerjaan pengerukan kali, bukan masuk dalam bagian proyek tetapi penanganan darurat dalam menghadapi musim hujan.
"Pengerjaan menggunakan fasilitas yang ada di dinas Bina Marga dan SDA," katanya.
Pengerukan pun dilakukan di kali di Pondok Pucung, Sungai Cibenda di Pamulang. Kali dan sungai tersebut menerima aliran air dari Bogor.
"Beberapa bangunan yang melanggar pun dibongkar," ujarnya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: