Jakarta (ANTARA News) - Bagi Arief Yahya dunia pariwisata bisa jadi hal baru, namun bagi seorang pembelajar yang cepat seperti dia, menjadikan sektor itu basis kesejahteraan masyarakat adalah tantangan yang sangat ingin dihadapinya.
Pria yang lahir di Banyuwangi, 2 Maret 1961 itu sebelumnya menjabat CEO PT Telekomunikasi Indonesia sejak 11 Mei 2012 menggantikan posisi Rinaldi Firmansyah.
Kehadirannya dalam lingkungan Kementerian Pariwisata menjadi kabar baik bagi pejabat di dalamnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gde Pitana menyatakan menyambut baik kehadiran Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata.
"Kami bangga bahwa Menteri Pariwisata yang baru datang dari sektor IT, ini kabar gembira bagi sektor pariwisata kita," katanya.
Menurut dia, pencapaian target 20 juta wisatawan mancanegara sampai lima tahun ke depan hanya bisa diwujudkan melalui kinerja berbasis IT.
"E-marketing itu sesuatu yang sangat vital bagi pariwisata kita ke depan," katanya.
Sementara asosiasi industri biro perjalanan wisata yang tergabung dalam Asita chapter DIY menyatakan optimistis jika jabatan Menteri Pariwisata dipangku oleh tokoh profesional.
"Bukan dari partai, kami berharap beliau akan cepat beradaptasi dengan para pelaku industri. Karena pariwisata itu jelas perlu masukan dari pelaku-pelaku pariwisata seluruh indonesia," katanya.
Menurut dia, Arief harus mendapat masukan para pemangku kepentingan, terutama dari destinasi-destinasi favorit dan destinasi yang akan berkembang menjadi gerbang internasional.
"Target 20 juta wisman dalam lima tahun itu perlu kerja keras dan beliau harus didukung oleh pelaku. Harus mengubah konsep dari yang lalu terlalu birokrasi. Ini saatnya beliau menunjukkan sinergisitas yang sebenarnya dengan pelaku,dan melibatkan pelaku di setiap event promosi di luar negeri," katanya.
Ia menyarankan agar Menteri Pariwisata yang baru harus kuat membangun brand destinasi wisata Indonesia di luar negeri.
Keteladanan ibu
Arief Yahya yang menyelesaikan pendidikan doktoralnya dari Universitas Padjadjaran ini memang sosok baru bagi pariwisata Indonesia.
Sebelum ia menjabati Direktur Utama Telkom, ia menduduki jabatan Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Indonesia sejak 2005.
Arief Yahya dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dengan seorang ayah yang berprofesi sebagai pedagang dan seorang Ibu yang aktif dalam organisasi keagamaan.
Ketika itu, ayahnya sempat mengalami kemunduran dalam usahanya. Dari sana, Arief mengambil teladan yang sempurna dari kedua orang tuanya, terutama dari sang ibu.
Ibunya tak pernah menunjukkan wajah muram namun selalu menunjukkan perjuangan tanpa henti dan selalu memberi yang terbaik kepada anak-anaknya.
Arief meniru keteladanan Ibunya dengan selalu berjuang dengan sepenuh hati dalam pendidikannya. Akhirnya, Arief berhasil menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Elektro.
Hal utama yang ia pelajari dari ibunya adalah dalam menjalani sesuatu yang terpenting adalah Ketekunan, Ketekunan, dan Ketekunan.
Dengan ketekunan itulah Arief lulus dari ITB dengan nilai yang sangat memuaskan, yang dia persembahkan pada orang tuanya.
Setelah lulus dari ITB ia memulai karir di PT TELKOM hingga akhirnya menjadi salah satu karyawan Telkom yang terpilih mengikuti program Master Telematika di Surrey University, Inggris.
Program Master ini berhasil diselesaikannya dengan ketekunan dan semangat. Baginya semboyan hidup yang selalu ia pegang adalah Success without plan is luck. Success with plan is achievement!
Setelah program Master diselesaikan dengan hasil yang memuaskan, dalam waktu yang relatif singkat diangkat General Manager Jakarta Barat (2002).
Dalam posisinya itu dia menjadi Kandatel Terbaik Nasional. Kemudian dipromosikan menjadi Kadivre VI Kalimantan, hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun kemudian promosi ke Kadivre V Jawa Timur.
Di kedua tempat itulah, menjadi pembuktian kredibilitas dan kualitas Arief Yahya, dengan berbagai penghargaan dan pengakuan diraihnya. Karena itu pada 2005 Arief Yahya diangkat menjadi salah satu Direktur termuda.
CEO Inovatif
Belum satu tahun Arief Yahya menjadi Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, tepatnya sejak Mei 2012, bisnis Telkom dan anak perusahaannya terus bermekaran sampai ke luar negeri.
Bahkan, Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk), dengan anak perusahaannya PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) mengembangkan sayapnya ke Timor Leste.
Telin juga mengembangkan sayap ke Australia hingga Oktober 2012, Telin sudah melayani Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Pada tahun yang sama, Arief juga masuk daftar "25 Business Future Leader" versi majalah Swa.
Arief juga terpilih sebagai penerima Economic Challenge Award 2012 kategori Industri Telekomunikasi, penerima Anugerah Business Review 2012 dari majalah Business Review. Terakhir, Arief terpilih sebagai The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012.
Prestasi yang diraih Arief ini juga berbanding dengan prestasi yang diraih Telkom. Pendapatan Telkom sampai dengan September 2012 tercatat sebesar Rp56,864 triliun, sedangkan labanya sebesar Rp14,11 triliun.
Pencapaian Arief Yahya dapat diambil dan teladani, bahwa dalam bekerja harus tekun dan memiliki target. Hal tersebutlah yang membawa Arief mencapai puncak kesuksesan dengan segudang prestasi yang ia raih.
Kini ia adalah harapan baru sektor pariwisata Indonesia.
Arief Yahya tantangan baru dunia pariwisata
26 Oktober 2014 20:31 WIB
Arief Yahya (ANTARA/Audy Alwi)
Oleh Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: